Mabes Polri: Sampai hari ini Pak Kapolri tak punya akun medsos
Jenderal bintang empat itu juga tidak pernah memerintahkan anak buahnya atau orang lain mengelola akun atas nama dirinya di media sosial. Praktis, akun-akun yang mengatasnamakan dirinya dapat dipastikan adalah akun bodong.
Mabes Polri menyatakan bahwa Kapolri Jenderal Tito Karnavian tidak memiliki akun media sosial apapun. Hal itu menyusul viralnya akun Twitter @Tcarnavian dengan nama Jenderal Drs. H.M.Tito Karnavian, M.A., Phd.
"Pak Kapolri sudah secara tegas. Sejak beliau menjabat sebagai Kepala BNPT, seluruh akun-akun beliau di medsos itu dihapus," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, Jakarta, Rabu (7/11).
-
Kata-kata lucu apa yang dibagikan di media sosial? Kata-Kata lucu yang dibagikan di medsos bisa menjadi hiburan bagi orang lain.
-
Kenapa Tiko jarang tersorot media? Salah satu alasan mengapa Tiko cukup jarang tersorot adalah karena dirinya memiliki profesi yang cukup kontras dengan Unge.
-
Apa yang Soeharto katakan tentang berita hoaks yang mengarah ke Tapos? Memberitakan dengan tujuan negatif, karena mereka tidak mengetahui keadaan yang sebenarnya dari Tapos ini," jelas Soeharto dikutip dari akun Instagram @jejaksoeharto. Karena memikirkan ini peternakan dari Presiden, padahal bukan peternakan Presiden, ini sebenarnya punya anak-anak saya yang saya mbonceng untuk mengadakan riset dan penelitian," kata Soeharto menambahkan.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa yang diklaim oleh informasi yang viral di media sosial mengenai Pertalite? Viral di media sosial yang mengeklaim bahwa mulai 1 September 2024 Pertalite tidak dijual lagi di SPBU Pertamina. Berikut narasinya: "Mulai 1 September 2024 Pertalite tidak akan dijual lagi di SPBU Pertamina.Wacana soal bensin paling murah ini memang sudah mulai ramai sejak bulan lalu, mulai dari rencana dihapus sampai dibatasi."
-
Siapa yang kerap mengunggah kesehariannya di media sosial? Setelah menikah dengan Harvey Moeis dan memiliki 2 anak, Sandra kerap mengunggah kesehariannya di media sosial.
Jenderal bintang empat itu juga tidak pernah memerintahkan anak buahnya atau orang lain mengelola akun atas nama dirinya di media sosial. Praktis, akun-akun yang mengatasnamakan dirinya dapat dipastikan adalah akun bodong.
"Sampai dengan hari ini beliau tidak pernah memiliki akun apapun di medsos baik itu Facebook, Twitter, Instagram, maupun akun medsos lainnya," ucap Dedi.
Saat ini kepolisian melalui tim siber tengah melacak siapa admin akun Twitter @Tcarnavian tersebut. Belakangan diketahui, akun tersebut dikelola oleh netizen yang mengaku sebagai fans Tito Karnavian.
"Orang boleh ngefans sama siapapun. Kita juga sudah menyampaikan literasi digital. Kalau Anda ngefans, Anda tidak boleh meng-upload atau mengenakan PP orang lain," kata Dedi.
Dedi mempersilakan mereka mengutip narasi, tapi tidak dengan memajang foto di profilnya. Apalagi lengkap dengan nama akunnya. "Karena nanti persepsi publik akan berbeda. Orang akan melihat pertama kali akun itu adalah fotonya dulu. Habis fotonya baru isinya," tutur dia.
Pun demikian terhadap institusi. Seseorang tidak boleh membuat akun atas nama institusi tertentu untuk kepentingan pribadi. Apalagi jika orang tersebut tidak ada kaitannya sama sekali dengan institusi yang dicatut.
Jagad maya sempat dihebohkan dengan postingan akun Twitter berwajah Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang membalas cuitan Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Pada saat itu, Fadli Zon memposting puisi berjudul 'Ketika Bendera Kau Bakar'.
Akun @Tcarnavian itu menulis, "Jgn memancing di air keruh. Jgn robek persatuan yg sudah terjalin ratusan tahun." Postingan itu pun menuai beragam respons netizen.
Biro Multimedia Divisi Humas Polri kemudian merilis pernyataan bahwa akun tersebut hoaks alias bukan milik Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Saat ini akun @Tcarnavian telah mengubah subjek namanya menjadi Fans Jenderal Drs. H.M.Tito Carnavian, M.A., Phd namun masih menggunakan PP gambar Kapolri.
Reporter: Nafiysul Qodar
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Putus aliran dana teroris, Kapolri ingatkan koordinasi lintas negara
Pimpin delegasi di AMMTC, Kapolri jalin kerjasama cegah kejahatan transnasional
KPK dan Polri akan ungkap surat palsu yang adu domba aparat penegak hukum
Beredar surat panggilan palsu KPK atas Kapolri, polisi selidiki pembuat dan penyebar
Aksi massa GEMA HOAX demo di Mabes Polri