Macan Kumbang Sering Berkeliaran di Gunung Papandayan, Wisatawan Diminta Waspada
Gunung Papandayan di Kabupaten Garut selalu ramai oleh wisatawan. Namun di balik keindahan alamnya, kawasan wisata yang dikelola PT AIL ini juga menjadi habitat macan kumbang.
Gunung Papandayan di Kabupaten Garut selalu ramai oleh wisatawan. Namun di balik keindahan alamnya, kawasan wisata yang dikelola PT AIL ini juga menjadi habitat macan kumbang.
Pegiat lingkungan Garut dari Jenggala, Agus atau biasa dipanggil Keling, menyebut jauh sebelum dikelola PT AIL, sering menemukan jejak macan kumbang bahkan harimau di sejumlah lokasi.
-
Bagaimana cara menikmati pengalaman melihat satwa liar di Bali Safari Marine and Park? Dengan tram, alih-alih hanya berkunjung ke kandang dengan jalan kaki, pengunjung dapat melihat satwa liar dari jarak dekat dan merasakan sensasi melihat berbagai binatang.
-
Di mana pengunjung bisa melihat satwa liar seperti bambis, jerapah, dan singa di Bali Safari Marine and Park? Perjalanan Safari Journey Trip tersebut menawarkan pengalaman melihat binatang asal Indonesia, India, dan Afrika di habitat aslinya. Termasuk melihat bambis yang jinak, Burung Unta, Jerapah, Singa, harimau Sumatra dan bahkan Macan Tutul!
-
Kenapa Jalak Bali dianggap sebagai simbol pelestarian satwa liar? Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) adalah salah satu burung khas Indonesia yang terancam punah dan menjadi simbol pelestarian satwa liar.
-
Dimana hewan liar yang dipelihara seringkali diambil dari habitat aslinya? Menangkap satu spesies hewan liar dari habitatnya juga mempengaruhi seluruh ekosistem asli, berisiko menyebabkan ketidakseimbangan antara predator, mangsa, dan hubungan simbiotik.
-
Bagaimana hewan liar bisa dipisahkan dari induknya untuk jadi peliharaan? Hewan liar biasa ditangkap atau dipisahkan dari induknya untuk dijadikan hewan peliharaan.
-
Bagaimana Pohon Pelawan menjadi penghasil madu liar? Selain dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas manusia, pohon ini rupanya juga menjadi rumah atau sarang lebah liar sehingga menjadi penghasil madu lebah liar yang memiliki cita rasa pahit.
"Terakhir rekan saya merekam sepasang macan kumbang, di mana yang betinanya terlihat sedang hamil. Mungkin sekarang sudah beranak. Tapi kalau melihat jejak, jumlah macan kumbang ini masih banyak dan sering melewati sejumlah lokasi di kawasan Papandayan," ujarnya, Senin (17/6).
Ia menyebut, kawasan Papandayan yang sering dilewati macan kumbang dan hewan buas lainnya adalah pabrik belerang, Lawang Angin, Tegal Alun, Tegal Bungbrun (Pondok Saladah) Guberhut, Gunung Puyang, Tegal Panjang, hingga kawasan Kamojang. Di antara lokasi tersebut menurutnya ada yang sering digunakan pendaki menjadi lokasi camping.
"Karena itu pendaki yang biasa mendirikan tenda di tempat-tempat itu agar waspada, jangan lengah karena tidak tahu kapan macan kumbang akan melalui jalur itu. Kalau penasaran silakan saja coba, nyalakan unggun sambil bakar ayam dan jangan dimatikan apinya. Kemungkinan pasti akan mendekat," ungkapnya.
Dalam waktu dekat, lanjut Agus, ia bersama rekannya akan memasang kamera trap di Tegal Panjang untuk mengetahui aktivitas macan kumbang dan hewan buas lain.
"Karena berdasarkan informasi memang masih ada harimau. Itu dilihat dari jejak kakinya yang sebesar piring kaleng," ucapnya.
Selain macan kumbang dan harimau, disebut Agus ada juga aktivitas macan tutul di sekitar kawasan Papandayan. Oleh karena itu ia meminta agar pengelola TWA Papandayan untuk selalu mengingatkan pewisata.
"Untuk pewisata juga harus hati-hati. Kalau melihat bekas cakaran di pohon, kemungkinan besar itu adalah tempat utama si hewan," bebernya.
Baca juga:
Terjerat Jebakan Babi di Aceh, Kaki Beruang Madu Ini Diamputasi
Kisah Barokah dan Mahout Berlebaran Tanpa Keluarga Demi Gajah-gajah di TWA Seblat
Bikin Resah Warga, 3 Gajah Masuk Permukiman di Indragiri Hulu Diusir Pakai Petasan
Amri Tewas Diterkam 3 Ekor Harimau Sumatera, BBKSDA Pasang Kamera Trap
Warga Kampung Laut Cilacap Diimbau Waspada Kemunculan Buaya Muara
Selamatkan Habitat Gajah, Proyek Jalan Tol Pekanbaru-Dumai Bangun Underpass