Mahasiswa Malang Ditangkap Densus, Sebarkan Propaganda ISIS Lewat Grup Facebook
Kabag Banops Densus 88 antiteror Polri Kombes Aswin Siregar mengatakan, IA dalam menyebarkan materi-materi ISIS terkait tindak pidana terorisme ini dilakukannya hanya di media sosial seperti Facebook saja dan bukan di Youtube.
Detasemen Khusus (Densus) 88 antiteror Polri telah mengamankan seorang mahasiswa berinisial IA (22),di Kota Malang, Jawa Timur, pada Senin (23/5), sekira pukul 12.00 Wib. Terduga teroris yang mendukung Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Indonesia ini diketahui terlibat mengelola media sosial dalam rangka penyebaran materi-materi ISIS terkait tindak pidana terorisme.
Kabag Banops Densus 88 antiteror Polri Kombes Aswin Siregar mengatakan, IA dalam menyebarkan materi-materi ISIS terkait tindak pidana terorisme ini dilakukannya hanya di media sosial seperti Facebook saja dan bukan di Youtube.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Bagaimana cara virus menginfeksi sel inang? Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus. Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang. Materi genetik virus dapat berbentuk untai tunggal atau ganda, linear atau sirkuler.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
"Untuk masyarakat secara umum ya, lebih banyak ke dalam jaringannya sih enggak seperti di publish ke YouTube umum gitu ya. Dia di group atau di fanbase atau di Facebook groupnya dia gitu," kata Aswin saat dihubungi, Rabu (1/6).
"Propagandanya ya terkait dukungan ya, dukungan terhadap ISIS terus cita-cita berdirinya daulah atau negara Islam gitu ya. Negara Islam Indonesia atau khilafah lah ya di tempat kita, ya seputaran itu sih materinya.Video-video materi yang dikirim kemudian dia yang menerjemahkan membuat teks-teks untuk bacaan-bacaan di video-video itu," sambungnya.
Aswin menyebut, untuk materi yang dikirim atau disebarkan oleh IA itu dikirim oleh terduga teroris lainnya yakni MR yang sudah lebih dulu ditangkap. Namun, MR mengirim meteri itu ke IA sebelum ia ditangkap oleh petugas.
"Komunikasi salah satunya selain daripada penyerangan adalah mendapatkan materi konten dari tersangka yang sudah ditangkap di Jakarta, MR," sebutnya.
Ia menegaskan, IA ditangkap oleh pihaknya karena diduga telah melakukan penyebaran propaganda ISIS dalam bentuk tayangan video yang berbahasa Arab maupun yang sudah diterjemahkannya.
"Dia ditangkapnya karena melakukan penyebaran propaganda ISIS, baik yang berbahasa Arab ataupun yang sudah diterjemahkan oleh dia," tegasnya.
Namun, terkait IA bisa atau menguasai bahasa Arab atau tidak. Aswin tidak mengetahui hal tersebut, hanya saja memang video yang ia kirim ke sejumlah group yang ia miliki itu sudah dalam bentuk terjemahan bahasa Indonesia.
"Kurang tahu (menguasai bahasa Arab) kalau begitu bisa menggunakan orang lain lagi, saya kira materi propaganda ISIS yang diterjemahkan oleh yang bersangkutan ke dalam bahasa Indonesia," tutupnya.
Sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 antiteror Polri telah menangkap terduga teroris berinisial IA (22) pada Senin (23/5) sekitar pukul 12.00 Wib. Diketahui, pria yang ditangkap itu merupakan seorang mahasiswa di salah satu perguruan di Kota Malang, Jawa Timur.
Karopenmas Div Humas Polri Brijen Ahmad Ramadhan mengatakan, IA yang masih berstatus sebagai mahasiswa itu diduga tergabung dalam kelompok Jamaah Ansharut Daulat (JAD).
"Sementara didalami, namun komunikasi intens terhadap MR dimana MR adalah salah satu anggota kelompok JAD. Sedangkan ia didalami apakah teroris mana, yang jelas dukungan ke ISIS, pengumpulan dana untuk organisasi ISIS di Indonesia," kata Ramadhan kepada wartawan, Selasa (24/5).
Keterlibatan
Ia menjelaskan, untuk keterlibatan IA yakni mengumpulkan dana untuk membantu Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang berada di Indonesia. Tak hanya itu, ia juga mengelola media sosial dalam rangka penyebaran materi-materi ISIS terkait tindak pidana terorisme.
"Ketiga, yang bersangkutan berkomunikasi secara intens dengan tersangka dari kelompok JAD atas nama MR yang sudah ditangkap, dalam rangka merencakan amaliah terhadap fasilitas umum dan kantor-kantor polisi," jelasnya.
Kini, penyidik dari Densus 88 masih memproses dan mendalami lebih lanjut terkait keterlibatan terduga teroris tersebut dan mengembangkan terhadap tersangka lainnya.
Lalu, terkait komunikasi yang dilakukan antara IA dengan MR atau terduga teroris yang sudah ditangkap lebih dulu ini dilakukan sebelum MR ditangkap oleh Densus.
"(Komunikasi) Sebelum saudara MR ditangkap, saudara MR ditangkap di tahun ini juga. Penangkapan itu tentunya kita kan tidak menerima keterangan langsung melakukan penindakan. Penyidik Densus sangat berhati-hati dalam melakukan tindakan, mengumpulkan bukti yang cukup untuk melakukan upaya-upaya paksa termasuk upaya penangkapan," ungkapnya.
Terkait dengan barang bukti yang disita, Ramadhan belum bisa membeberkannya. Akan tetapi, penangkapan itu disebutnya dengan berdasarkan bukti yang ada.
"(Barang bukti disita) Untuk menangkap tersangka tentu penyidik harus memiliki alat bukti. Tapi dalam keterangan ini, masih didalami oleh penyidik. Alat bukti yang dimiliki Densus tentu sudah cukup. Karena menentukan sebagai tersangka, kita harus mendasari minimal dua alat bukti," katanya.
Baca juga:
Densus 88: Mahasiswa Terduga Teroris di Malang Galang Dana Bantu Keluarga Napiter
Polri Ungkap Cara Pendukung ISIS Galang Dana Secara Online dan Offline
Mahasiswa Universitas Brawijaya Ditangkap Densus 88 Dikenal Cerdas, IP di atas 3.00
Mahasiswanya Ditangkap karena Terlibat ISIS, Universitas Brawijaya Tunggu Pemeriksaan
Mahasiswa Terduga Teroris di Malang Melabeli Polisi dengan Thogut
Mahasiswa Ditangkap Densus 88 di Malang Diduga Galang Dana Tiru Jamaah Islamiyah