Mahfud MD: Saya malu sebagai orang mantan MK
"Menurut saya MK harus hati-hati, jangan terbawa politik di luar," kata Mahfud.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, prihatin karena MK saat ini terombang-ambing dengan situasi politik di Indonesia. MK saat ini memprihatinkan.
"Menurut saya MK harus hati-hati, jangan terbawa politik di luar. Bahwa dia terbawa permainan luar dan isu-isu luar. Memprihatinkan ini, saya malu sebagai orang mantan MK," kata Mahfud di MMD Initiative, Jl. Dempo No. 3, Matraman Dalam, Jakarta Pusat, Rabu, (8/14).
Menurut Mahfud, MK tanpa disadari sudah masuk dalam ranah politik. Saat ini MK berbeda dengan masa dulu saat ia memimpin.
"Di MK, ada perkara yang bisa diputuskan cepat, ada yang lama. Kalau cepat itu misalnya sederhana ada 2 hari dan setengah hari dan harus diputuskan," ujar Mahfud
Jika MK mengalami situasi seperti ini secara terus menerus, Mahfud khawatir lembaga pimpinan Hamdan Zoelva tidak konsisten dalam menjalankan konstitusi. Salah satunya kasus gugatan UU No. 42 Tahun 2008 tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres).
"MK dipolitiskan, MK dibawa pertimbangan politik, bukan hukum. Saya menyesalkan peristiwa ini dan saya membenarkan Effendi Ghazali (gugatan UU No. 42 Tahun 2008)" ujarnya.
Sebelumnya, MK tak menggubris terkait pemohon yang diajukan oleh Effendi Ghazali yang ingin pengujian sejumlah pasal di dalam UU No. 42 Tahun 2008 tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) terkait permintaan pemilu serentak. Setelah sekian lama tak ditanggapi oleh MK, Effendi Ghazali akhirnya berniat mencabut kembali pengujian UU Pilpres tersebut.