Makan hati ibunya, Supardi mengaku rasanya enak
Supardi melakukan pembunuhan secara keji kepada ibu kandungnya. Kepalanya dipenggal lalu dadanya dirobek.
Polisi terus melakukan pemeriksaan terhadap pelaku pembunuh ibu kandung, Supardi (26), warga Karangploso 14, Bangkingan Wetan, Surabaya, Jawa Timur yang terjadi Selasa (14/5) kemarin. Fakta baru yang ditemukan polisi, tersangka memakan hati ibunya, Akhiyah (30).
Hal ini diungkapkan oleh Kanit Resmob Polrestabes Surabaya, AKP Agung Pribadi, Rabu (15/5). Menurutnya, setelah melakukan pemeriksaan lebih mendalam, tersangka mengaku memakan hati ibunya usai memenggal kepala sang ibu.
"Hati ibunya dimakan, setelah memenggal kepalanya lalu membedah dada ibunya sendiri," kata Agung di Mapolrestabes Surabaya.
Agung juga mengatakan, Akhiyah sekarat setelah tengkuknya dipukul menggunakan palu oleh anak ketiganya tersebut. "Untuk memastikan ibunya sudah meninggal, tersangka lalu memenggal kepala ibunya dengan parang. Kemudian tersangka merobek dada ibunya itu menggunakan pisau dapur," ungkap Agung.
Selanjutnya, setelah merobek dada ibunya, masih menurut Agung, tersangka mengambil organ hati Akhiyah dengan tangannya. "Hati yang masih berlumur darah itu kemudian ditampung dalam rantang plastik. Sebagian hati itu kemudian dicabik menggunakan tangan dan dimakannya," ujarnya.
Hati itu tak dimakan seluruhnya, Supardi masih menyisakan sebagian hati tersebut. Setelah itu dia pulang ke rumahnya yang berjarak sekitar 20 meter dari rumah orangtuanya tersebut. Bapak satu anak itu lantas membersihkan bercak darah yang menempel di baju.
Sejauh ini polisi tidak mengetahui alasan pelaku memakan hati ibunya. "Tersangka tidak menjelaskan alasannya memakan hati itu. Dia cuma mengatakan rasanya enak saat memakannya," ujar Agung.