Manokwari Waspada Bibit Siklon Tropis 94 W, BMKG Ingatkan Potensi Gelombang 4 Meter
Selain berpotensi tinggi gelombang laut, wilayah Manokwari perlu juga diwaspadai potensi hujan lebat disertai petir, dan angin kencang.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Rendani Manokwari Papua Barat mengeluarkan peringatan dini waspada terhadap bibit siklon tropis 94 W di daerah itu.
Kepala stasiun BMKG Rendani Manokwari Daniel Tandi mengatakan bahwa sejak 13 April sampai dengan 19 April 20201 perairan laut Manokwari berstatus waspada terhadap bibit Siklon Tropis 94 W.
-
Dimana BMKG memprakirakan cuaca cerah? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah dan cerah berawan pada Sabtu (30/9).
-
Kapan BMKG mengimbau pemudik untuk mewaspadai cuaca ekstrem di Jateng? Pada Minggu (7/4), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemudik khususnya yang mengendarai sepeda motor agar mewadahi potensi cuaca ekstrem dengan intensitas sedang-lebat yang disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayag Jateng.
-
Mengapa BMKG mengimbau pemudik untuk waspada terhadap cuaca ekstrem? Pada masa musim pancaroba, hujan masih berpotensi terjadi dengan intensitas ringan hingga sedang yang kadang disertai petir. Waktu terjadinya hujan di wilayah pesisir selatan Jateng cenderung pada malam hari sedangkan wilayah yang lebih ke utara atau jauh dari pesisir cenderung pada siang hingga sore hari,” Teguh mengatakan, beberapa hal yang perlu diwaspadai pada masa peralihan musim antara lain hujan lebat dengan durasi singkat, petir, dan angin kencang atau kombinasi dari ketiga hal tersebut seperti hujan lebat disertai petir, hujan lebat disertai angin kencang, serta hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
-
Apa yang dilakukan BMKG terkait Siklon Tropis Yagi? Miming mengimbau masyarakat untuk tidak terpengaruh informasi yang kebenarannya masih diragukan terkait dampak siklon tropis itu di wilayah Indonesia dan terus mengikuti informasi perkembangannya yang terus dipantau BMKG.Hasil analisa perkembangan kondisi cuaca dan iklim juga akan selalu diinformasikan kepada masyarakat melalui aplikasi daring infoBMKG, media sosial infoBMKG atau langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.
-
Kapan KM Rezki tenggelam? Peristiwa tenggelamnya KM Rezki diperkirakan terjadi sekira pukul 13.25 WITA, Sabtu, 2 Desember 2023.
-
Kenapa BMKG meminta warga Pandeglang dan Lebak waspada? Ini kemudian memicu dampak yang signifikan yang perlu diperhatikan oleh masyarakat.
"Kepada nelayan dan pengguna transportasi laut antar pulau di perairan Manokwari agar tidak melaut terhitung, Selasa 13 April hingga 19 April mendatang," kata Tandi, Selasa (13/4). Dikutip Antara.
Dia menjelaskan, sejak 12 April 2021 sekira pukul 07.00 WIB terbentuk bibit siklon tropis 94 W di sekitar wilayah Pasifik Barat sebelah utara Papua, tepatnya -5.8LU-141.1BT.
"Kemunculan bibit siklon tropis 94W ini berpotensi menimbulkan tinggi gelombang laut mencapai 2.5 - 4.0 meter," katanya.
Tandi mengatakan, selain berpotensi tinggi gelombang laut, wilayah Manokwari perlu juga diwaspadai potensi hujan lebat disertai petir, dan angin kencang.
Tekanan minimum bibit siklon 94W mencapai 1007 hPa dan dengan kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 20 knot (37 km/jam), ujarnya.
"Model skala global menunjukkan bibit ini akan berpropagasi ke arah barat laut seiring dengan peningkatan intensitasnya. Potensi 94 W untuk mencapai intensitas siklon tropis dalam 24 jam ke depan dalam kategori Sedang," katanya.
Tandi menambahkan, bahwa pantauan citra satelit Himawari-8 kanal infra merah, menunjukkan pertumbuhan awan konvektif yang persisten dan cukup signifikan di sekitar sistem dalam 6 jam terakhir.
Baca juga:
Bibit Siklon Tropis 94W Terdeteksi Utara Papua, BNPB Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem
BMKG: Bibit Siklon Tropis 94W Terdeteksi, Waspada Banjir Bandang di Sulut & Malut
6 Warga Kota Kupang Meninggal dan 8 Terluka Akibat Badai Seroja
Cuaca Jakarta Berawan hingga Hujan Ringan, Bodebek Waspada Petir dan Angin Kencang
Wali Kota Kupang Minta Camat dan Lurah Kerahkan Warga Bersihkan Sisa Pohon Tumbang
Waspada Potensi Badai Guntur di Pegunungan Sumatera Utara