Mantan anggota Gafatar tidak ber-KTP dikembalikan ke penampungan
Hingga kini masih ada ratusan eks anggota Gafatar berada di penampungan RTTC Bampu Apus dan Asrama Haji Bekasi.
Ratusan eks Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara) masih berada di lokasi penampungan. Bahkan di antara mereka dikembalikan ke penampungan setelah ikut ke sejumlah daerah. Mereka dikembalikan karena tidak ber-KTP daerah tersebut.
Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa menyatakan, bahwa tugas Kementerian Sosial (Kemensos) hanya sampai pada tempat penampungan. Selama para eks Gafatar masih di penampungan akan menjadi tanggungan kementerian yang dipimpinnya.
"Kemarin ada yang dari Jawa Barat dikembalikan, karena KTP-nya dari Riau. Mereka sebelumnya satu kelompok, tetapi saat temannya ke Jawa Barat ikut ke Jawa Barat," kata Khofifah Indar Parawansa di Balai Kota Malang, Senin (15/2).
Tetapi setelah dicek, ternyata KTP-nya bukan Jawa Barat. Kejadian serupa juga terjadi di DKI. KTP-nya ternyata bukan DKI, sehingga dikembalikan ke penampungan.
Hingga kini, kata Khofifah, masih ada sebanyak 407 jiwa dari keseluruhan eks Gafatar sebanyak 5.670 jiwa. Jumlah tersebut masih terkonsentrasi di dua titik penampungan yakni di RTTC Bampu Apus dan Asrama Haji Bekasi.
"Terbesar dari Sumatera Utara masih belum diambil oleh Pemprov setempat. Jawa Tengah dan Jawa Timur juga ada, kemudian Jawa Barat juga ada," katanya.
Semula diperhitungkan hanya butuh waktu sekitar lima hari untuk menuntaskan eks Gafatar ini. Tetapi mau tidak mau, mereka tetap harus mendapatkan perhatian dari pemerintah.
"Tapi dipastikan makanan tetap terpenuhi. Jangan sampai ada yang kurang dalam urusan makanan. Anak-anak harus tetap mendapatkan trauma healing selama di penampungan," tegasnya.
Pihaknya juga membuka kerja sama dengan sejumlah pihak. Bahkan hari ini, Komnas Hak Azasi Manusia (HAM) datang ke asrama haji untuk memantau kondisi.