Mantan Pengurus Jelaskan Tugas Divisi Jihad FPI, Tak Terkait Aksi Terorisme
Pengacara Habib Rizieq Syihab, Aziz Yanuar yang juga mantan Sekretaris Bantuan Hukum DPP Front Pembela Islam (FPI) menjelaskan fungsi divisi jihad yang ada di FPI. Hal itu menyusul ditangkapnya terduga teroris Husein Hasny yang memiliki KTA pengurus divis jihad FPI.
Pengacara Habib Rizieq Syihab, Aziz Yanuar yang juga mantan Sekretaris Bantuan Hukum DPP Front Pembela Islam (FPI) menjelaskan fungsi divisi jihad yang ada di FPI. Hal itu menyusul ditangkapnya terduga teroris Husein Hasny yang memiliki KTA pengurus divis jihad FPI.
"Divisi jihad itu untuk menegakkan amar makruf nahi mungkar yang memang sesuai dengan ajaran Islam," kata Aziz ketika ditemui wartawan, Selasa (6/4) usai sidang Rizieq di PN Jakarta Timur.
-
Siapa Fredy Pratama? "Enggak (Tidak pindah-pindah) saya yakinkan dia masih Thailand. Tapi di dalam hutan," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa, Rabu (13/3).
-
Siapa Ipda Febryanti Mulyadi? Nama Ipda Febryanti Mulyadi sedang menjadi sorotan publik, setelah kehadirannya viral lewat sejumlah video di TikTok yang tayang ribuan kali. Wanita berhijab ini, salah satu polwan termuda lulusan Akademi Kepolisian (Akpol), telah menorehkan prestasi gemilang sebagai Kepala Unit Kejahatan & Tindak Kekerasan (Kanit Jatanras) di Polres Klaten.
-
Apa yang dilakukan Paus Fransiskus di Indonesia? Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia yang juga merupakan Kepala Negara Vatikan, mengadakan kunjungan di Indonesia.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Kapan Marsekal TNI Fadjar Prasetyo akan pensiun? Marsekal TNI Fadjar Prasetyo sebentar lagi akan pensiun dari jabatannya. Laki-laki yang dilantik Presiden Joko Widodo pada Rabu 20 Mei 2020 sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) ke-23 akan pensiun pada pertengahan tahun ini.
Aziz pun membantah apabila divisi jihad FPI dikaitkan dengan gerakan teroris, lantaran ditangkapnya Husein Hasny oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.
"Enggak ada (hubungannya), jihad itu kan pengertian nya luas. Menurut FPI melakukan jihad itu adalah melakukan kebaikan-kebaikan semaksimal kami, dan mencegah kemungkaran semaksimal kami," jelasnya.
Dia menjelaskan kalau kegiatan divisi jihad FPI salah satunya fokus bergerak membantu masyarakat di kala bencana. Adapun keterkaitan dengan Husein Hasny, Aziz menegaskan kalau yang bersangkutan telah dikeluarkan dari FPI sejak 2017.
"Membantu saat bencana itu amar makruf nahi mungkar, ada orang susah kami bantu. Masalah penyimpangan itu adalah oknum, dan sudah kami keluarkan," ujarnya.
Aziz menduga ada pihak yang sengaja mengait-kaitkan agar menggiring opini negatif di masyarakat. "Memang itulah yang mereka mau, mereka mau mengait-kaitkan supaya gaduh, dan supaya heboh. Dan kami tidak akan terpengaruh dengan itu," ujarnya.
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror bersama Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah menangkap terduga teroris di Condet Jakarta Timur atas nama Husein Hasny yang belakangan diketahui merupakan mantan anggota Divisi Jihad FPI.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran menyebut peran HH sangat penting. Selain sebagai penyandang dana, HH juga memberikan tutorial merangkai bom dalam bentuk video.
"Dia yang merencanakan mengatur taktis dan teknis bersama ZA. Hadir dalam beberapa pertemuan untuk mempersiapkan kegiatan-kegiatan amaliah ini. Dia membiayai dan mengirimkan video tentang teknis pembuatan kepada tiga tersangka lainnya," kata Kapolda.
Baca juga:
Meski Sudah 4 Saksi Diperiksa, Polisi Sulit Ungkap Temuan Benda Bertulis FPI Munarman
Munarman: Sudahlah Berhenti Memfitnah Orang
Terduga Teroris Ditangkap di Condet Mantan Anggota FPI
Densus 88 Masih Selidiki Kaitan FPI dengan 4 Terduga Teroris di Jakarta dan Bekasi
Cerita Pemilik Warung Dapat Paket 'FPI Munarman' Dikira Sepatu Online Shop
Polisi Dalami Keterkaitan Terduga Teroris Condet dengan FPI dan Bom Makassar