Marak penembakan polisi, Polri kaji penggunaan rompi antipeluru
Penggunaan rompi antipeluru pada petugas di lapangan baru diterapkan di Polres Bogor Kota.
Kasus penembakan polisi yang belakangan marak terjadi membuat Polres Bogor Kota makin siaga. Anggota yang bertugas kini dibekali rompi antipeluru.
Mabes Polri akan mempertimbangkan langkah Polres Bogor Kota, untuk resmi menerapkan aturan itu ke semua personel. "Tentu itu salah satu cara yang ditentukan Pak Kapolri menyikapi teman-teman kami yang berada di lapangan," kata Kabag Penum Kombes Agus Rianto, di Gedung Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (13/9).
Alasannya, ketersediaan rompi tersebut masih sangat terbatas. Tapi tetap saja ide itu akan dijadikan evaluasi agar personel bisa bertugas lebih tenang.
"Namun belum bisa dipastikan, karena peralatan kami masih terbatas," ujarnya.
Terkait kasus penembakan terhadap Bripka Sukardi, Agus menjelaskan pihaknya sudah memeriksa 15 orang saksi untuk dimintai keterangan. Polisi juga masih menyelidiki hasil rekaman dari Closed Circuit Television (CCTV) di sekitar lokasi, salah satunya milik KPK.
"Saksi yang telah kita mintai keterangan sampai dengan pagi ini ada 15 orang. Sopir dan dari beberapa satpam di sekitar tempat kejadian. Hasil analisa dari CCTV juga masih terus dilakukan," imbuhnya.