Marsekal Hadi jadi Panglima, Jenderal Tito yakin hubungan TNI-Polri makin baik
Tito mengaku sangat mengenal sosok Hadi. Hubungan keduanya mulai terbangun saat Tito menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya dan Hadi menjadi Sekretaris Militer Presiden (Sesmil).
Marsekal Hadi Tjahjanto layak menduduki posisi Panglima TNI menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo yang akan pensiun pada 1 April 2018. Penilaian ini disampaikan oleh Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian.
"Sangat baik sekali dan beliau sangat memiliki interpersonal skill yang baik. Artinya kemampuan berkomunikasi sangat baik sekali," ungkap Tito di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (6/12).
Tito mengaku sangat mengenal sosok Hadi. Hubungan keduanya mulai terbangun saat Tito menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya dan Hadi menjadi Sekretaris Militer Presiden (Sesmil).
"Komunikasi kami sangat baik sekali. Sampai hari ini baik juga," ujarnya.
Mantan Kapolda Papua ini optimis di bawah kepemimpinan Hadi, hubungan Polri dan TNI semakin baik. Terutama sinergitas Polri dan TNI dalam melaksanakan tugas-tugas mengamankan negara, terutama pilkada.
"Insya Allah, saya sangat confidence untuk itu," ucapnya yakin.
Perlu diketahui, Hadi ditunjuk menjadi Panglima TNI baru oleh Presiden Joko Widodo. Penunjukan itu tertuang dalam surat yang dikirim kepada DPR pada Senin (4/12).
Menindaklanjuti surat tersebut, DPR menggelar rapat paripurna pada Selasa (5/12). Hasilnya, DPR menyetujui usulan Jokowi menunjuk Hadi jadi Panglima TNI baru.
Pada Rabu (6/12) Hadi menjalani uji kepatutan dan kelayakan di Komisi I DPR. Dalam uji kelayakan itu, Hadi menyampaikan lima hal di antaranya soal terorisme. Usai menyampaikan visi dan misi, DPR setuju Hadi menjadi Panglima TNI menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo yang akan pensiun pada Maret 2018.