Ma'ruf Amin Minta Khatib Bangun Komitmen Kebangsaan
Ma'ruf Amin menyebut Pancasila dan NKRI adalah kesepakatan nasional. Karena itu, saat memberikan ceramah khatib tidak boleh menyinggung ideologi lain seperti khilafah.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta kepada para khatib atau penceramah agar memiliki komitmen kebangsaan. Tidak hanya itu, para pendakwah juga diminta membingkai ceramah dengan nilai kebangsaan dan kenegaraan.
"Karena kita sudah komitmen negara kita adalah negara kesatuan Republik Indonesia, dasarnya Pancasila. Itu kesepakatan, titik temu, karena ada titik temu maka lahirlah NKRI, karena itu Pancasila dan NKRI adalah kesepakatan, saya menyebutnya negara ini kesepakatan," kata Ma'ruf saat membuka Rakernas ke II dan Khalakah Khatib Se-Indonesia di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Jumat (14/2).
-
Kapan Wapres Ma'ruf Amin dijadwalkan mencoblos? Ma’ruf dan keluarga dijadwalkan menggunakan hak pilihnya pukul 09.00 Wib.
-
Siapa yang bertemu dengan Wapres Maruf Amin? Wapres Ma'ruf Amin sempat bertemu dengan Duta Besar Regional untuk UNICEF Asia Timur dan Pasifik, Choi Siwon yang menjadi salah satu pembicara di ASEAN Business and Investment Summit usai acara ASEAN Business Awards (ABA) di Jakarta.
-
Di mana Wapres Ma'ruf Amin akan mencoblos? Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin direncanakan mencoblos di TPS 33 Kecamatan Tapos, Depok.
-
Siapa yang menurut Ma'ruf Amin perlu diawasi untuk mencegah radikalisme? “Sebenarnya kita mengawasi semua kegiatan, mulai dari masjid lembaga pemerintah, kementerian, kemudian juga BUMN, semua diawasi agar tidak ada upaya radikalisasi," lanjutnya.
-
Siapa yang akan mendampingi Wapres Ma'ruf Amin mencoblos? Wapres akan berangkat ke TPS bersama keluarga.
-
Kapan Mahalini resmi memeluk agama Islam? Yang pasti, Mahalini menjadi mualaf bulan ini setelah acara memapit kemarin," ujarnya.
Dia menyebut Pancasila dan NKRI adalah kesepakatan nasional. Karena itu, saat memberikan ceramah khatib tidak boleh menyinggung ideologi lain seperti khilafah.
"Kalau ada khilafah, jelas menyalahi kesepakatan. Saya kira jelas itu, nah ini harus dimiliki wawasannya oleh para khatib," ujar Ma'ruf.
Khatib juga harus memiliki komitmen menjaga persatuan. Merawat persatuan bisa dilakukan dengan cara menjaga teologi kerukunan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Jangan sampai khatib menyebarkan kegaduhan.
"Karena itu harus membangun narasi kerukunan, dalam khotbah itu jangan bangun narasi konflik. Jadi sikap intoleran itu yang harus kita pinggirkan, karena intoleran itu yang lahirkan sikap radikalisme," ucapnya.
Rakernas ke II dan Khalakah Khatib Se-Indonesia dihadiri Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius serta seluruh khatib di Indonesia.
(mdk/ray)