Ma'ruf Bicara Khilafiyah: Sesuai Fikih Islam, Bentuk Negara Tidak Baku
Wakil Presiden Ma'ruf Amin memandang, isu khilafiyah perlu ditanggulangi, agar tidak berkembang di Indonesia. Menurut dia, ada sebagian kelompok memandang negara berbentuk republik adalah tidak Islami.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin memandang, isu khilafiyah perlu ditanggulangi, agar tidak berkembang di Indonesia. Menurut dia, ada sebagian kelompok memandang negara berbentuk republik adalah tidak Islami.
"Muncullah pergolakan yang ingin mengubahnya. Sementara di dalam Islam, bentuk negara bukanlah hal yang baku," kata Ma'ruf dalam acara bertema Toleransi Kunci Perdamaian, Senin (9/11).
-
Kapan Wapres Ma'ruf Amin dijadwalkan mencoblos? Ma’ruf dan keluarga dijadwalkan menggunakan hak pilihnya pukul 09.00 Wib.
-
Siapa yang bertemu dengan Wapres Maruf Amin? Wapres Ma'ruf Amin sempat bertemu dengan Duta Besar Regional untuk UNICEF Asia Timur dan Pasifik, Choi Siwon yang menjadi salah satu pembicara di ASEAN Business and Investment Summit usai acara ASEAN Business Awards (ABA) di Jakarta.
-
Di mana Wapres Ma'ruf Amin akan mencoblos? Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin direncanakan mencoblos di TPS 33 Kecamatan Tapos, Depok.
-
Siapa yang akan mendampingi Wapres Ma'ruf Amin mencoblos? Wapres akan berangkat ke TPS bersama keluarga.
-
Kapan Wapres Ma'ruf menjadi Plt Presiden? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 12 tahun 2024 tentang penugasan Wakil Presiden untuk melaksanakan tugas presiden hingga 6 Maret 2024.
-
Kapan Agus Salim wafat? Tepat hari ini, 4 November pada tahun 1954 silam, Haji Agus Salim meninggal dunia.
Ma'ruf mengaku sangat serius dan menyikapi pandangan tersebut, salah satu caranya adalah dengan toleransi. Hal ini diyakininya perlu, agar tidak menjadi ancaman kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di masa mendatang.
“Masyarakat harus terus disadarkan bahwa sesuai fikih Islam, bentuk negara itu bukan sesuatu hal yang baku, melainkan dapat disesuaikan dengan kesepakatan atau kebutuhan warga negaranya, dengan saling menjaga toleransi antarumat beragama," yakin dia.
Selain memperhatikan kebutuhan rakyat, lanjut Ma'ruf, kesepakatan yang telah disusun oleh para pendiri bangsa juga menjadi pegangan dalam pembentukan sebuah negara.
Dia menegaskan, kesepakatan dicapai tersebut telah menjadikan Pancasila sebagai dasar negara, menjadikan UUD 45 sebagai mekanisme dalam menjalankan negara.
"Ini menjadi landasan kita. Bentuk negara juga kesepakatan, bahwa bentuk negara kita ini adalah republik,” tutup Ma'ruf.
(mdk/rnd)