Buka Ijtima Ulama Komisi Fatwa, Wapres: Tanggung Jawab Ulama menjaga Negara, Jangan sampai Menyimpang
Menurut Ma’ruf, Ijtima Ulama menjawab masalah yang dihadapi umat dan rutin digelar tiga tahun sekali.
Ma'ruf mengatakan Ijtima Ulama merupakan forum penting
Buka Ijtima Ulama Komisi Fatwa, Wapres: Tanggung Jawab Ulama menjaga Negara, Jangan sampai Menyimpang
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin membuka Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia VIII, di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Islamic Center, Sungai Liat, Bangka, Bangka Belitung, Rabu (29/5).
Dalam sambutannya, Ma'ruf mengatakan Ijtima Ulama merupakan forum penting sebagai bagian dari tanggung jawab ulama menjaga negara.
"Ijtima Ulama Komisi Fatwa MUI ini forum penting. Memang di forum ini dibahas masalah strategis, masalah strategis kebangsaan," kata Wapres.
Wapres mengatakan, masalah-masalah yang akan dibahas dalam Ijtima Ulama ini terkait keumatan hingga menyangkut perundang-undangan.
"Bagian dari tanggung jawab ulama dalam menjaga negara ini. Supaya negara ini tetap berada di dalam kithah wathaniah, kebangsaan dan kenegaraan. Jangan sampai menyimpang," ujarnya.
Menurut Ma’ruf, Ijtima Ulama menjawab masalah yang dihadapi umat dan rutin digelar tiga tahun sekali.
"Jadi masalah keumatan akan direspons setiap tiga tahun sekali. Masalah perundangan juga direspon Majelis Ulama supaya ada perbaikan demi kemaslahatan," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum MUI Marsudi Suhud mengatakan Ijtima Ulama merupakan Sunnah dari Kiai Ma'ruf Amin sejak dulu ketika menjabat sebagai Ketua Umum MUI.
"Ijtima Ulama, dilaksanakan di Ponpes Bahrul Ulum ini untuk turut serta membangun bangsa ini. Ada tiga hal, integrasi wilayah dari Sabang sampai Merauke, integrasi pimpinan dan rakyatnya nyambungnya rakyat dengan pimpinannya, melindungi pemerintahnya dengan rakyat," kata Marsudi.