Masih sakit, Bripka AR belum diperiksa soal penembakan kader Gerindra
Masih sakit, Bripka AR belum diperiksa soal penembakan kader Gerindra. Mantan Kapolrestabes Surabaya ini menegaskan, polisi kan tetap melakukan proses hukum jika memang Bripka AR terbukti bersalah.
Karopenmas Divhumas Mabes Polri, Brigjen M Iqbal mengatakan sampai saat ini anggota Brimob Bripka AR terduga penembak kader Gerindra Fernando Wowor masih belum bisa dimintai keterangan. Anggota Brimob, Kelapa Dua, Depok itu diduga telah menembak Wowor, di area parkir diskotek Lips Club, Bogor, pada Sabtu (20/1) lalu sampai tewas.
"Bahwa terduga pelaku yaitu oknum Brimob, sampai saat ini saya sudah bicara langsung dengan Pak Kapolres, Kombes Pol Ulung, belum bisa bicara," kata Iqbal di Kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (2/2).
-
Mengapa Brimob dibentuk? Adanya tuntutan dari dalam dan luar negeri yang terus menekan membuat pemerintah militer Jepang menginginkan adanya tenaga cadangan polisi yang dapat digerakkan dengan cepat dan memiliki mobilitas yang tinggi serta dapat berperan sebagai tenaga tempur.
-
Kapan Hari Brimob diperingati? Bangsa Indonesia memperingati Hari Brimob setiap tanggal 14 November.
-
Kapan Brimob didirikan? Satuan elite ini lahir pada tanggal 14 November 1946.
-
Apa tugas utama Brimob dalam menjaga keamanan? Brigade Mobile atau Brimob adalah satuan elite Polri yang memiliki tugas untuk menanggulangi ancaman.
-
Siapa saja yang berperan dalam pembentukan Brimob? Korps Brimob Polri adalah pelaksana utama Mabes Polri yang khusus menangani kejahatan berintensitas dan berkadar tinggi.
-
Apa tugas utama dari Korps Brimob? Sesuai dengan aturan yang berlaku, Korps Brimob tak lain berfungsi untuk menanggulangi ancaman Kamtibmas dengan intensitas tinggi.
Iqbal beralasan Bripka AR mendapatkan pukulan yang begitu keras sehingga mengalami luka yang cukup serius di bagian kepala. "Masih diduga ada diagnosa dokter di kepala di otak. Karena pukulannya sangat keras dan bukan hanya satu orang saja yang memukul," ujarnya.
Mantan Kapolrestabes Surabaya ini menegaskan, polisi kan tetap melakukan proses hukum jika memang Bripka AR terbukti bersalah.
"Tunggu saja, Polri pasti akan proses hukum kepada siapa saja dan tidak akan melindungi. Tetapi kita tidak bisa juga memeriksa orang yang tidak bisa diperiksa masih sakit," tandasnya.
Sebelumnya, Kadiv Propam Mabes Polri, Irjen Pol Martuani Sormin mengatakan bahwa Bripka AR belum bisa untuk menjalani pemeriksaan, karena masih dirawat di rumah sakit. Anggota Brimob, Kelapa Dua, Depok itu diduga telah menembak Fernando Wowor, di area parkir diskotek Lips Club, Bogor, pada Sabtu (20/1) lalu.
"Ini kan sampai sekarang yang bersangkutan masih dirawat di rumah sakit, kita masih koordinasi dengan bidang Propam Brimob untuk pemeriksaan internal tapi orangnya kan belum bisa bicara itu," kata Martuani di Aula PTIK/STIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (25/1).
Bripka AR dirawat di rumah sakit, lanjut Martuani, karena juga menjadi korban pemukulan oleh beberapa orang.
"Dia kan juga luka dikeroyok orang-orang itu," ujarnya.
Selain itu, dirinya pun mengungkapkan bahwa saat Bripka AR menembak Fernando bukan dalam rangka penugasan, tapi saat itu memang dirinya sedang bersama istrinya.
"Saya pikir itu pribadi, dia juga sama calon istrinya. Bukan dalam rangka penugasan atau gak itu urusan pribadi," ungkapnya.
Dirinya pun menegaskan bahwa dalam masalah atau kasus penembakan yang dilakukan anak buahnya itu tak ada kaitannya dengan Partai Gerindra, yang meskipun Fernando merupakan Kader Gerindra.
"Dan perlu saya tegaskan itu bukan masalah Brimob sama Gerindra tapi itu masalah pribadi," tegasnya.
Baca juga:
Polda Jabar hati-hati usut kasus anggota Brimob tembak kader Gerindra
Tembak kader Gerindra hingga tewas, Bripka AR punya izin bawa senjata
Kadiv Propam: Penembakan bukan masalah Brimob dan Gerindra
Wakapolri sebut Briptu AR tembak kader Gerindra untuk bela diri karena dikeroyok
Keterangan saksi berbeda-beda soal kasus kader Gerindra ditembak anggota Brimob