Massa aksi jalan kaki disambut pekik takbir ratusan santri
Massa aksi jalan kaki disambut pekik takbir ratusan santri. Massa dari peserta aksi jalan kaki dalam rangka bela Islam jilid III di Jakarta besok terus berlanjut. Mereka kembali melanjutkan perjalanannya dengan cara nekat itu.
Massa dari peserta aksi jalan kaki dalam rangka bela Islam jilid III di Jakarta besok terus berlanjut. Mereka kembali melanjutkan perjalanannya dengan cara nekat itu.
Setiba di Jalan Soekarno-Hatta (Bypass), atau tepatnya depan kantor PT Pos Indonesia Processing Center, Bandung, Kamis (1/12) pukul 09.00 WIB, mereka disambut ratusan santri dari Persis Manbaul Huda. Pekik takbir terdengar nyaring saat massa melintasi para santri yang sudah menanti sejak pukul 08.30 WIB.
"Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar," teriak ratusan santri yang membuat barisan rapi di sisi kiri jalan.
Massa berasal dari beberapa ormas Islam tersebut menyalami santri. Mereka juga sambil meneriakkan tuntutan akan dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Kita melakukan aksi ini tak lain agar Ahok yang telah melakukan penistaan agama bisa segera ditahan," ucap salah satu orator menggunakan pengeras suara di atas mobil logistik.
Ratusan santri juga tampak terus menyemangati massa yang sudah berjalan kaki sejak Senin 28 November lalu.
Menurut Heni Rohaeni, guru Mts Manbaul Huda, pihaknya sengaja menyambut massa yang berjalan kaki untuk memberikan dukungan pada mereka yang tengah membela Islam. Itu juga ditunjukan sebagai kepedulian pada aqidahnya, Islam. Diperkirakan ada 200 santri yang dilibatkan mulai dari kelas 7-12.
"Ada sekitar 200 yang ikut ke sini. Ini sebagai dukungan saja bagi mereka yang sudah berjuang, kita ingin ajarkan bahwa mereka peduli," ujar Heni pada merdeka.com, di lokasi. Dia berharap agar massa aksi jalan kaki bisa diberi kesehatan dan keselamatan.
Pantauan merdeka.com, selain memberikan semangat mereka juga membentangkan beberapa kertas dukungan di antaranya 'Allahu Akbar!! Semangat Saudaraku'. Selepas melintas, santri yang tadinya membuat barisan membubarkan dengan rapi. Mereka didampingi sekitar 12 guru.
Untuk diketahui massa dari beberapa ormas Islam itu akan terlibat dalam aksi super damai di Tugu Monas Jakarta beserta puluh ribuan umat Islam lainnya. Aksi itu dikenal dengan aksi 212 atau 2 Desember. Mereka berangkat dari Kantor Perum Perhutani Kota Bandung pukul 06.50 WIB dengan jumlah 700 Orang pimpinan Ustaz Deden Badrul Kamal.
Massa yang melakukan long march ini yakni massa yang berasal dari Garut, Sumedang, Tasik dan Kota Bandung. Mereka melakukan aksi jalan kaki secara estafet dengan ribuan massa yang tengah berjalan kaki dari Kabupaten Ciamis sejak Senin 28 Desember lalu.
"Mereka yang melakukan long march dari Massa Kota Bandung, Sumedang, Garut dan Tasik. Sedangkan untuk massa yang dari Ciamis menggunakan Bus Budiman," tambah Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus, Kamis (1/12).
Baca juga:
Massa aksi bela Islam Jakarta lanjutkan jalan kaki dari Bandung
Kapolda Sulsel minta anggotanya pantau warga ikut demo di Jakarta
Kapolda Metro tegaskan demonstran 2 Desember jangan bawa bambu
Kapolda Metro harap buruh tak demo pada 2 Desember
Demo 4 Desember, pasukan Asmaul Husna kembali diturunkan
-
Kapan aksi demo terjadi? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Dimana demo buruh terjadi? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Siapa yang terlibat dalam demo tersebut? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023). Rencananya, akan ada ribuan massa aksi yang ikut serta dalam demo tersebut.
-
Kapan Hari Demokrasi Internasional diperingati? Setiap tanggal 15 September masyarakat dunia memperingati Hari Demokrasi Internasional.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Apa yang akan dilakukan Demokrat kedepan? Lebih lanjut, Herman menyatakan bukan tidak mungkin Demokrat ke depan akan membentuk poros baru atau bergabung dalam koalisi yang sudah ada. Segala kemunginan, ujar dia bisa saja terjadi.