Massa antikorupsi tagih janji Jokowi berantas koruptor
Mereka menolak segala bentuk kriminalisasi dan pelemahan terhadap KPK.
Massa aksi yang menamakan diri Koalisi Masyarakat Malang Anti Korupsi (KOMAK) menggelar demontrasi untuk menyerukan adanya ancaman terhadap upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Mereka menolak segala bentuk kriminalisasi dan pelemahan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang belakangan terus terjadi.
"Masyarakat menagih komitmen Presiden Joko Widodo dalam pemberantasan korupsi. Karena dalam 100 hari pemerintahannya justru akan menamatkan KPK," kata Zein Ihya Ulumuddin, salah seorang orator, Senin (2/3).
Mereka menagih janji Jokowi yang akan menyelamatkan KPK tetapi kenyataannya hampir semua Ketua KPK dikriminalisasikan. Bahkan para penyidik sekarang ini juga diproses hukum dari kasus yang tidak jelas asal-usulnya.
"Hari ini para penyidik KPK juga akan dikriminalisasikan. Mereka akan diperiksa Bareskrim," katanya.
Dalam suasana terik, demo yang berlangsung di Jalan Veteran, depan pintu masuk Universitas Brawijaya, membuat jalan macet. Selain berorasi, demontrasi juga diisi dengan pembacaan puisi, pembagian brosur dan pembentangan sejumlah poster. Poster di antaranya bertuliskan 'Koruptor Musuh Bersama, Jangan Lemahkan KPK, Kami Bentuk KPK untuk tangkap Koruptor, dan lain-lain.
Massa juga menanyakan kasus Abraham Samad dan Bambang Widjojanto yang nyata sebagai bentuk kriminalisasi. Bambang ditetapkan sebagai tersangka terkait meminta saksi memberikan keterangan palsu dalam sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Waringin Barat di Mahkamah Konstitusi (MK) tahun 2010.
Massa mengajukan tuntutan di antaranya meminta Jokowi menarik pemberhentian dua komisioner KPK yakni Abraham Samad dan Bambang Widjojanto. Mereka juga meminta Jokowi untuk memerintahkan pembenahan di Polri dengan melakukan pencopotan mereka yang terlibat kriminalisasi.
Selain itu juga menuntut diberhentikannya kriminalisasi KPK, Serta menuntut dilanjutkannya kasus Budi Gunawan oleh KPK.
Sesuai dengan release demo rencananya akan dihadiri oleh Ketua KPK nonaktif, Bambang Widjojanto. Namun hingga berita ditulis belum juga muncul karena adanya penundaan penerbangan dari Jakarta.
Baca juga:
Bertahun-tahun mengutil toko, wanita ini punya harta Rp 40 M
Ahok: Goblok banget, mau buat dana siluman pakai buku Ahok Rp 30 M!
Syahrini soal Feriyani Lim: Jangan sampai ada simpang siur manja
Cerita tragis mahasiswa UPI terseret di kolong mobil hingga 30 Km
Soetrisno jadi ketua MPP, Amien Rais jabat dewan kehormatan PAN
Setelah Fifty Shades of Grey, Deretan Novel Dewasa Ini akan Difilmkan
-
Apa yang diharapkan dari kolaborasi KPK dan Polri ini? Lebih lanjut, Sahroni tidak mau kerja sama ini tidak hanya sebatas formalitas belaka. Justru dirinya ingin segera ada tindakan konkret terkait pemberantasan korupsi “Tapi jangan sampai ini jadi sekedar formalitas belaka, ya. Dari kolaborasi ini, harus segera ada agenda besar pemberantasan korupsi. Harus ada tindakan konkret. Tunjukkan bahwa KPK-Polri benar-benar bersinergi berantas korupsi,” tambah Sahroni.
-
Siapa yang mengapresiasi kolaborasi KPK dan Polri? Terkait kegiatan ini, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni turut mengapresiasi upaya meningkatkan sinergitas KPK dan Polri.
-
Kenapa Mulsunadi ditahan KPK? Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Apa yang disita KPK dari Bupati Labuhanbatu? Dalam OTT Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga, KPK menyita uang tunai senilai Rp551,5 juta dari nilai dugaan suap Rp1,7 miliar.
-
Kapan KPK menahan Bupati Labuhanbatu? Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menunjukkan sejumlah uang hasil Operasi Tangkap Tangan (OTT) Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga di Gedung Merah Putih, Jakarta, Jumat (12/1/2024).
-
Bagaimana KPK menangkap Bupati Labuhanbatu? Keempatnya ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin.
Jangan lewatkan:
Bertengkar di Facebook, gadis 14 tahun ini tewas ditembak
Waspadai 7 gejala awal stroke ini!
Tak seram, kuburan ini malah bikin orang ingin selfie
Pura-pura tanya alamat, 2 penjambret rampas tas polisi berisi pistol
Pengakuan naiknya harga beras gara-gara kebijakan Jokowi
Respect! Untuk Pengendara yang 'Sadar' dan Tolong-menolong