Massa BEM Geruduk Kantor Gibran, Ini Tuntutannya
Puluhan anggota BEM Korwil Jateng DIY berunjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Solo sekaligus Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, Senin (18/12) sore.
Puluhan anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Korwil Jateng DIY berunjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Solo sekaligus Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, Senin (18/12) sore.
- Kunjungi Pengungsi Korban Kebakaran Kemayoran, Wapres Gibran Bagi-Bagi Susu
- Ganteng dan Gagah Potret Eks Wapres Try Sutrisno saat Jadi Taruna, Bikin Salfok
- Sosok 'Kembaran' Gibran Rakabuming Lagi Nongkrong dan Jajan di Pinggir Jalan, Aslinya Langsung Muncul Bikin Heboh
- Tak Penuhi Panggilan Bawaslu, Gibran Pilih Ngantor
Massa BEM Geruduk Kantor Gibran, Ini Tuntutannya
Massa membawa spanduk warna putih bertuliskan "Evaluasi 9 Tahun Rezim Jokowi" dan "Tahta untuk Rakyat". Mereka menyoroti kebebasan berekspresi, pendidikan inklusif hingga politik dinasti.
Korwil Jateng DIY BEM SI Kerakyatan Raafila Anbiya mengatakan, aksi ini yang ketiga kalinya diadakan. Aksi pertama dan kedua sudah diadakan di Jakarta dan Yogyakarta.
"Kali ini kami menggelar aksi di Solo, di kantor Balai Kota Solo," katanya.
Raafila mengemukakan aksi ini sebagai bentuk menyikapi isu terkait kontestasi Pemilu 2024 sekaligus sebagai simbolik untuk terus menjaga serta bersuara agar Pemilu 2024 berjalan semestinya.
"Dalam aksi ini menyampaikan beberapa tuntutan. Tuntutan ini sampai sekarang belum terselesaikan. Yakni kebebasan berekspresi, pendidikan inklusif, dan politik dinasti untuk dikawal terus ke depannya," pungkasnya.
Pantauan di lokasi, aksi BEM yang dimulai pukul 16.00 WIB ini membuat kendaraan tersendat di Jalan Jenderal Sudirman, depan Balai Kota. Sejumlah anggota Satlantas Polresta Surakarta tampak turun membantu mengatur arus lalu lintas.
Selain spanduk berisi tuntutan, mereka juga membawa jagung yang dikupas separuh. Menurut Raafila, jagung menyimbolkan demokrasi kita yang hanya seumur jagung.
Selain itu mereka juga mengenakan kaus bertuliskan "Republik Rasa Kerajaan" di bagian depan. Sepanjang aksi, mereka bergiliran berorasi di pinggir jalan depan Plaza Balai Kota. Puas menyampaikan orasi, mereka membubarkan diri.
Hingga aksi berakhir Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka tidak menampakkan diri.