Sempat Terbaring di Rumah Sakit, Begini Nasib Petugas Satpol PP Surabaya Korban Penganiayaan Demo Buruh
Dua petugas Satpol PP Surabaya yang berniat membantu warga, justru babak belur diamuk oknum buruh
Dua petugas Satpol PP Surabaya yang berniat membantu warga, justru babak belur diamuk oknum buruh
Sempat Terbaring di Rumah Sakit, Begini Nasib Petugas Satpol PP Surabaya Korban Penganiayaan Demo Buruh
Dua petugas Satpol PP Kota Surabaya berinisial AM dan TA tak menyangka jika aksinya membantu warga melintas di Jalan Ahmad Yani Surabaya berujung pilu. Keduanya menjadi korban penganiayaan oknum buruh yang saat itu tengah melakukan demonstrasi kenaikan UMK, Kamis (30/11/2023) sore.
Kronologi Kejadian
Sore itu, AM dan TA membuka pembatas jalan agar warga bisa melintas. Aksi kedua personel Satpol PP ini membuat oknum demo buruh marah. Mereka tak segan-segan menganiaya dua Satpol PP tersebut di lokasi demo. Akibatnya, AM dan TA mengalami luka cukup serius pascakejadian tersebut.
Direktur Utama RSUD Soewandhie Surabaya dr Billy Daniel Messakh mengungkapkan, korban TA mengalami patah tulang belikat sisi kanan, diduga karena korban diinjak-injak massa demonstran. Sementara korban AM yang ditendang di dada dekat arah paru-paru mengalami memar otot sampai ke dalam.
Sikap Walkot Surabaya
Usai mendengar kabar penganiayaan yang menimpa personel Satpol PP, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta polisi bertindak tegas.
Eri Cahyadi menyayangkan peristiwa penganiayaan yang terjadi di Kota Pahlawan itu. Terlebih, pelaku penganiayaan diduga bukan orang Surabaya."Saya minta ke Pak Kapolrestabes, bagaimana caranya, pelaku harus ditangkap, karena ini (menjadi) preseden buruk untuk Kota Surabaya. Saya minta atensi ditangkap betul agar tidak terulang di Kota Surabay," tegasnya, dikutip dari laman resmi Pemkot Surabaya.
Walkot Surabaya itu mengungkapkan, pihaknya tidak melarang buruh menggelar aksi demonstrasi di Surabaya. Syaratnya, aksi tersebut harus dilakukan dengan santun, serta tidak mengganggu ketertiban dan kenyamanan masyarakat.
Satpol PP Korban Penganiayaan
Penghargaan
Eri Cahyadi bakal memberikan penghargaan khusus kepada dua personel Satpol PP korban penganiayaan demo buruh.
"Penghargaan akan kami berikan saat menggelar apel besar yang dihadiri seluruh jajaran pemkot Surabaya, baik melalui daring maupun luring," ujar Cak Eri, sapaan akrabnya, dikutip dari ANTARA.
Inspirasi
Menurut Cak Eri, dua anggota Satpol PP dapat menjadi contoh baik sekaligus inspirasi bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pegawai di Pemkot Surabaya.
“Ketika bekerja untuk Amar Maruf Nahi Munkar, jangan pernah kendor. Selama tidak melanggar aturan syariat agama dan aturan negara, lakukan kerja itu dengan keberanian, ketegasan dan keikhlasan,” tegas Eri, dikutip dari laman resmi Satpol PP Kota Surabaya.
Kondisi Korban
Usai menjalani perawatan medis selama beberapa hari di RSUD dr Soewandhie Surabaya, AM dan TA sudah pulang ke rumah masing-masing. Kondisi keduanya dipastikan jauh lebih baik.
Pada Minggu (3/12/2023), Cak Eri mengunjungi rumah AM diBanyu Urip dan TA di Krembangan untuk memastikan kondisi keduanya. Rupanya, baik istri AM maupun TA tengah hamil.
(Foto: Freepik valeria_aksakova)
Tindak Lanjut
Terkait tindak lanjut kasus di ranah hukum, Cak Eri menyerahkan sepenuhnya kepada kedua korban pengianayaan. Apakah akan dilanjutkan proses hukumnya atau ada opsi lain yang dipilih kedua korban.