Bentrokan Warga Pecah, Kasat Reskrim Polres Maluku Tenggara Kena Panah Tertancap di Kepala
Bentrokan antar warga pecah di sekitar Kompleks Perumahan Pemda, Kabupaten Maluku Tenggara, Selasa (20/2) malam.
Selain AKP Wido Dwi, korban lain adalah anggota Brimob Polres Malra.
Bentrokan Warga Pecah, Kasat Reskrim Polres Maluku Tenggara Kena Panah Tertancap di Kepala
Bentrokan antar warga pecah di sekitar Kompleks Perumahan Pemda, Kabupaten Maluku Tenggara, Selasa (20/2) malam. Kejadian itu menyebabkan dua anggota Polri luka-luka saat melerai bentrokan.
Korban pertama adalah Kasat Reskrim Polres Maluku Tenggara (Malra), AKP Wido Dwi Arifiya Zaen terkena anak panah tepat di kepalanya.
"Kasat Serse Polres Malra (maluku tenggara) yang mengalami luka kena panah di kepala,” kata Kabid Humas Polda Maluku Kombes M. Roem Ohoirat saat dikonfirmasi, dikutip Kamis (22/2).
Selain AKP Wido Dwi, korban lain adalah anggota Brimob Polres Malra. Anggota itu terkena anak panah yang menancap di bagian lutut kaki sebelah kiri.
"Iya yang satu yang kena di lutut ini cuma dirawat di Tual, Maluku Tenggara. Sementara yang anak panahnya menancap di kepala dirujuk ya ke Ambon menggunakan pesawat terbang karena jaraknya 1 jam lebih itu, tadi sudah tiba di ambon dan di ambil tindakan," kata dia.
Kronologi Bentrokan
Roem menjelaskan awal mula bentrokan dari kelompok pemuda Ohoijang Lampu Merah dengan perumahan Pemda. Salah satu warga memprovokasi warga lain.
"Diawali ada dua orang anak muda yang dengan kendaraan sepeda motor kemudian mendatangi perumahan Pemda dan melakukan pengancaman secara lisan kepada ibu ibu yang duduk-duduk di situ," ucapnya
Saat ini, kata Roem, polisi masih melakukan penyelidikan untuk menemukan pelaku-pelaku bentrokan tersebut. Bentrokan di lokasi itu sudah beberapa kali terjadi, dipicu saling ejek antar kelompok warga.
“Ada hal-hal kecil saja sudah bisa memicu terjadinya bentrokan, sehingga sebelumnya memang ada aparat kami juga berada di situ aparat brimob yang sudah ditugaskan di situ karena memang sering terjadi bentrok,”
kata dia.
merdeka.com
Polisi bersama unsur Forkopimda setempat sedang membangun komunikasi dengan warga agar bentrokan tidak terulang kembali.
“Seberapa banyak pun aparat yang kita tempatkan di situ. Namun kalau kesadaran masyarakat itu tidak ada percuma. Karena memang sebelumnya ada satu pleton anggota brimob yang ditempatkan di situ tapi kewalahan,” ujarnya.