Bentrok Polisi vs Warga Banyuasin Berujung Tragis, 2 Orang Tertembak dan 1 Terlindas Mobil
Korban tertembak dan terlindas mobil polisi kini dirawat di rumah sakit.
Polisi melepaskan tembakan saat warga menolak penangkapan pria berinisial DN.
Bentrok Polisi vs Warga Banyuasin Berujung Tragis, 2 Orang Tertembak dan 1 Terlindas Mobil
Desa Paldas, Kecamatan Rantau Bayur, Banyuasin, Sumatera Selatan, memanas saat terjadi bentrokan antara polisi dan warga. Tiga korban mengalami luka tembak dan terlindas mobil polisi.
Peristiwa itu bermula saat petugas menangkap seorang warga, DN, buntut kericuhan yang menyebabkan dua mobil PT BCM terbakar beberapa hari lalu. Kericuhan lantaran warga menolak pembangunan akses jalan menuju perusahaan batubara itu.
Polisi mengamankan DN saat berkumpul di acara pernikahan di kampungnya, Selasa (13/9). Tak terima, warga berkumpul dan menolak penangkapan.
Warga sepakat jika salah satu dari mereka ditangkap, mereka kompak turut dibawa juga. Situasi memanas saat warga meminta DN dibebaskan hingga terjadi bentrokan dengan polisi.
Alhasil, polisi melepaskan tembakan untuk membubarkan diri. Tembakan itu ternyata mengenai dua warga, yakni YD (41) yang mengalami luka tembak di lengan kanan dan BD (44), terkena tembakan di telinga kiri.
Polisi panik dari kepungan warga. Alhasil, mobil yang mereka kendarai melaju tak beraturan.
Akibatnya, seorang warga, MR (38), terlindas mobil polisi. Dia mengalami luka di kaki kanan. Para korban dievakuasi ke RSUD Banyuasin untuk perawatan.
Kasatreskrim Polres Banyuasin AKP Muhammad Kurniawan mengungkapkan, penangkapan tersebut dilakukan anggota Jatanras Polda Sumsel sebagai tindaklanjut dari pembakaran kendaraan perusahaan dalam kericuhan sepekan lalu. Ternyata warga tak terima sehingga terjadi gesekan antara polisi dan warga.
"Situasi di lapangan tidak bisa kita prediksi, ada kejadian yang tidak kita inginkan,"
ungkap Kasatreskrim Polres Banyuasin AKP Muhammad Kurniawan, Rabu (13/9).
merdeka.com
Kurniawan mengaku telah mengunjungi semua korban di rumah sakit. Dia memastikan mereka akan mendapatkan perawatan hingga sembuh.
"Alhamdulillah sampai saat ini sudah diberikan penanganan terbaik, pengobatan dan lain sebagainya jadi tanggungjawab polisi, pak Kapolda bertanggung jawab penuh," kata Kurniawan.
Kurniawan menyampaikan permintaan maaf atas insiden itu. Ia berharap warga menahan diri dan instropensi karena ada beberapa anggotanya turut terluka dalam bentrokan.
"Ada anggota kami yang terluka kena parang, ada juga luka lecet, sekarang sedang dilakukan pengobatan pada mereka. Kami minta semuanya bisa menjaga kondusivitas daerah, jangan sampai terulang lagi,"
tutup Kurniawan.
merdeka.com