Massa Pendukung Ketua PA 212 Kembali Geruduk Polresta Surakarta
Endro membandingkan kasus lainnya dari kubu paslon Jokowi-Ma'ruf yang tidak pernah diusut. Dalam kasus tersebut, polisi dianggap tidak netral karena hanya mengusut kasus dari kubu Prabowo-Sandi.
Sekitar seratusan pendukung Ketua Umum (Ketum) Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Ma'arif kembali mendatangi Mapolresta Surakarta, Sabtu (16/2). Massa dari berbagai ormas Islam tersebut membawa bendera bertuliskan kalimat tauhid dan sejumlah spanduk.
Sebuah spanduk besar bertuliskan 'STOP KRIMINALISASI ULAMA' dibentangkan diatas panggung mobil.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Bagaimana reaksi mahasiswa, dosen, dan alumni FK Undip terhadap pemberhentian Yan Wisnu Prajoko? Pada Senin (2/9), ratusan sivitas akademika FK Undip menggelar aksi solidaritas dan simpati mendukung Yan Wisnu Prajoko. Para simpatisan yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan alumni menunjukkan tulisan “We Stand with dr Yan Wisnu” dengan mengenakan pakaian serba hitam dan pita hitam di bagian dada sebagai tanda simpati terhadap terjadinya premanisme birokrasi.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Kenapa alumni SMKN Jateng memberikan oleh-oleh kepada Ganjar Pranowo? "Ini sedikit oleh-oleh dan kenang-kenangan tanda terima kasih dari kami alumni SMKN Jateng Pak," kata mereka kompak.
Di atas panggung mobil komando tersebut, sejumlah peserta aksi berorasi. Mereka memprotes Polresta Surakarta yang menetapkan Slamet Ma'arif sebagai tersangka kasus pelanggaran kampanye. Mereka meminta aparat penegak hukum adil dalam bersikap. Massa menuding aparat melakukan diskriminasi dalam kasus Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi tersebut.
"Aksi yang kami lakukan ini merupakan bentuk dukungan moral kepada Slamet Ma'arif yang akan diperiksa sebagai tersangka di Mapolda Jateng," ujar koordinator aksi, Endro Sudarsono.
Endro mengatakan, Slamet Ma'arif disangkakan melanggar undang-undang pemilu. Padahal Slamet Ma'arif tidak secara jelas menyebut nomor ataupun nama seseorang, namun tetap dinyatakan sebagai tersangka.
Endro membandingkan kasus lainnya dari kubu paslon Jokowi-Ma'ruf yang tidak pernah diusut. Dalam kasus tersebut, polisi dianggap tidak netral karena hanya mengusut kasus dari kubu Prabowo-Sandi.
"Di Sukoharjo, ada atribut, ada alat peraga kampanye, ada kaos, topi, ada angka 01. Kemudian ada gambar capres dan cawapres, tapi hanya diberi sanksi dalam bentuk pelanggaran administrasi kampanye," kesalnya.
Endro mengaku belum mengetahui apakah Senin besok akan mengadakan aksi di Solo. Pada hari itu rencananya Slamet Ma'arif akan diperiksa di Mapolda Jateng.
Baca juga:
GNPF dan PA 212 Temui Elite PKS, Bahas Dukungan Politik dan Kasus Slamet Ma'arif
Ketua PA 212 Tersangka, Ganjar Minta Tak Perlu Diributkan dan Warga Jangan Dikomporin
Ada Kegiatan Ceramah, Ketum PA 212 Minta Pemeriksaan Dijadwal Ulang
Polri Imbau Slamet Ma'arif Tak Bawa Massa Saat Pemeriksaan
Protes Slamet Ma'arif Tersangka, Massa PA 212 Kembali Geruduk Polresta Surakarta
Ketua PA 212 Tersangka, Sandiaga Makin Semangat Lawan Ketidakadilan