Masyarakat Diimbau Waspadai Penyakit DBD saat Musim Hujan
Untuk mencegah mereka dari ancaman penyakit tersebut, katanya, masyarakat harus menjaga kebersihan lingkungan sehingga tidak terjadi kemungkinan genangan air yang bisa memunculkan jentik nyamuk Aedes aegpty, penyebab penyakit demam berdarah.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang mengimbau masyarakat mewaspadai potensi penyakit demam berdarah dengue (DBD) saat musim hujan di wilayah itu.
"DBD perlu diwaspadai, untuk penyebarannya sendiri demam berdarah ini biasanya menyebar di kawasan yang padat penduduk, drainase yang kurang baik dan di perkotaan," kata Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Kota Serang Muhammad Affan di Serang, dilansir Antara, Jumat (6/11).
-
Kapan kasus DBD biasanya meningkat? Tren peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) selalu terjadi di musim hujan, dan penyakit ini masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat Indonesia.
-
Apa yang dimaksud dengan DBD? Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi penyakit yang sering disalahpahami oleh masyarakat. Banyak yang beranggapan bahwa seseorang yang pernah terkena DBD tidak akan terinfeksi lagi karena sudah kebal terhadap virus dengue.
-
Di mana DBD menjadi masalah utama? Penyakit ini menjadi salah satu masalah kesehatan utama di berbagai negara tropis dan subtropis, terutama di Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Afrika.
-
Kapan gejala DBD muncul? Setelah terinfeksi, seseorang dapat mengalami gejala DBD dalam beberapa hari.
-
Apa saja gejala DBD pada anak? Gejala penyakit DBD atau demam berdarah dengue pada anak antara lain adalah sebagai berikut: Demam tinggi. Anak akan mengalami demam tinggi hingga mencapai 40°C selama 2-7 hari. Demam ini bisa memiliki pola pelana kuda, yaitu demam naik turun dengan fase kritis di saat suhu menurun.
-
Bagaimana cara DBD ditularkan? Penyakit ini menjadi salah satu masalah kesehatan utama di berbagai negara tropis dan subtropis, terutama di Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Afrika.
Untuk mencegah mereka dari ancaman penyakit tersebut, katanya, masyarakat harus menjaga kebersihan lingkungan sehingga tidak terjadi kemungkinan genangan air yang bisa memunculkan jentik nyamuk Aedes aegpty, penyebab penyakit demam berdarah.
"Tentunya kita harus menjaga kebersihan sekitar, seperti membersihkan tempat yang jadi sarang nyamuk, membersihkan bak mandi agar tidak munculnya jentik nyamuk, kemudian sampah-sampah di sekitar dibersihkan dengan cara dikubur," kata dia.
Kasus DBD di Kota Serang sejak Januari hingga Oktober 2020 sekitar 251 orang yang terjangkit, sedangkan angka kematian akibat penyakit itu empat orang.
"Di tahun ini ada kenaikan untuk kasus demam berdarah, walaupun tidak terlalu banyak dibandingkan dari tahun-tahun sebelumnya," katanya.
Di tengah pandemi Covid-19 saat ini, pihaknya juga tetap berupaya menekan penyakit DBD. "Dengan program gerakan satu rumah satu jumantik, kita akan memberdayakan keluarga. Kalau dulu kan hanya kader saja sama petugas yang terlibat," kata Affan.
Baca juga:
Kesadaran Warga Meningkat, Kasus DBD di Sumsel Turun
4 Penyabab Demam Berdarah yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mencegahnya
Penyakit Demam Berdarah Meningkat saat Musim Hujan, Dinkes Pamekasan Imbau Hal Ini
Angka DBD di Pekanbaru Capai 470 Kasus
Mengenal Penyebab Demam Berdarah Beserta Cara Mengatasinya
4 Efek Samping Demam Berdarah yang Dialami Walau Sudah Sembuh