Media Islam kecewa lihat BNPT main blokir dan 'cuma' minta maaf
Pengelola media Islam meminta BNPT memberikan klarifikasi terlebih dahulu.
Pemimpin redaksi AQL Islamiccenter.com, Agus Soelarto menilai tindakan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) merugikan pengelola media islam. Pasalnya, BNPT menganggap 22 situs media islam yang diblokir mendukung gerakan radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
"Kami ingin tertawa melihat realitas ini. BNPT mewakili pemerintah menggampangkan masalah dan setelah itu minta maaf," kata Agus saat mediasi dengan BNPT dan Kemenkominfo di Kantor Kemenkominfo, Jakarta, Selasa (31/3).
Dia mengharapkan pihak BNPT tak langsung melakukan pemblokiran situs-situs media Islam. Sebab, pengelola media islam hanya memberitakan peristiwa yang sedang terjadi.
"Ada cara yang lebih santun jangan komunikasi di publik, ini media radikal sementara radikal sendiri kita tidak paham. Maka ayo kita duduk bareng dulu," ujarnya.
"Jangan bapak punya anak, bapak gampar dulu anaknya biar tetangga melihat anak bapak itu nakal," imbuhnya.
Kendati demikian, dia mengharapkan adanya klarifikasi dari BNPT dan Kemenkominfo kepada publik terkait kesalahan pemblokiran situs-situs media islam. Apabila tidak ada, maka publik akan menilai media islam yang dikelolanya sangat buruk.
"Hari ini kita ingin mendapat pernyataan tegas, kita bukan kelompok radikal. Kita ingin masyarakat melihatnya sendiri ini dunia terbuka," tutupnya.