Megawati dan Lima Tokoh Dunia Rumuskan Pemenang Kategori Perorangan dan Organisasi di Zayed Award 2024
Hal itu disampaikan Megawati usai mengikuti rapat sesi pertama bersama lima tokoh dewan juri Zayed Award di Hotel de Russie, Roma, Minggu (17/12).
Hal itu disampaikan Megawati usai mengikuti rapat sesi pertama bersama lima tokoh dewan juri Zayed Award di Hotel de Russie, Roma, Minggu (17/12).
Megawati dan Lima Tokoh Dunia Rumuskan Pemenang Kategori Perorangan dan Organisasi di Zayed Award 2024
- Cerita Megawati di Balik Kesuksesan NU dan Muhammadiyah Raih Anugerah Zayed Award
- Terinspirasi Zayed Award, Muhammadiyah Usul Ada Megawati atau Soekarno Award
- Terima Penghargaan Zayed Award 2024, Muhammadiyah Berkomitmen Jalankan Peran Kemanusiaan
- Peran Megawati dalam Pengusulan NU dan Muhammadiyah Pemenang Zayed Award 2024
Presiden Ke-5 Indonesia sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengungkapkan nama nominasi disodorkannya dalam ajang Zayed Award untuk Persaudaraan Manusia atau Zayed Award for Human Fraternity 2024 masuk ke tahap berikutnya.
Apalagi, Megawati mengatakan, terus mencermati nama-nama yang masuk nominasi dalam Zayed Award. Terutama, soal latar belakang para nominasi tersebut.
Hal itu disampaikan Megawati usai mengikuti rapat sesi pertama bersama lima tokoh dewan juri Zayed Award di Hotel de Russie, Roma, Minggu (17/12). Rapat tersebut digelar tertutup dari wartawan.
"Alhamdulillah, ternyata apa yang saya nominasikan banyak juga yang sama. Karena kita mendapatkan latar belakang mereka masing-masing," kata Megawati.
Megawati menjelaskan soal mekanisme penjurian Zayed Award dilakukannya bersama lima tokoh dunia tersebut.
Megawati mengatakan, setiap dewan juri akan melakukan nominasi terhadap 45 daftar nama yang telah masuk di tahap sebelumnya. Kemudian diskusi dilakukan dengan membagi para panel juri menjadi 5 kelompok. Lalu, setiap kelompok mengusulkan lima nama yang dinyatakan layak untuk lolos ke tahap seleksi akhir.
"Ini karena itu hanya mengambil dari segitu banyak sekitar 45 orang yang akan dinominasikan, dan di dalam diskusi kami, tadi dikrucutkan dari lima kelompok, menjadi menjadi lima orang tiap kelompok," kata Megawati.
Megawati melanjutkan, para rapat di sesi kedua yang digelar sore waktu setempat. Para dewan juri akan kembali menyeleksi daftar nama nominasi pemenang Zayed Award.
Adapun, puncak pengumuman yang akan di gelar di Abu Dhabi pada 4 Februari 2024 mendatang, bertepatan pada peringatan Hari Persaudaraan Manusia Internasional yang diakui PBB.
"Nanti lanjut lagi diskusinya untuk lebih mengerucutkan nanti yang akan diumumkan Insyaallah di Abu Dhabi, itu hanya ada 2 (pemenang). Satu adalah perorangan, satu adalah organisasi," kata Megawati yang juga Ketua Dewan Pengarah BPIP ini.
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Hukum, Yasonna Laoly serta Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Luar Negeri, Ahmad Basarah dan Zuhairi Misrawi, yang keduanya juga merupakan perwakilan Megawati dalam Zayed Award 2024 terlihat turut mendampingi Megawati dalam rapat tersebut.
Sebagai informasi, dalam Zayed Award tersebut, Megawati menjadi anggota dewan juri independen dan internasional bersama lima tokoh dunia lainnya.
Mereka adalah Prefek Emeritus Tahta Suci Dikasteri Gereja Oriental, Kardinal Leonardo Sandri, Sekjen Konferensi PBB mengenai Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD), Rebeca Grynspan Mayufis, Ketua Komisi Amerika Serikat untuk Kebebasan Beragama Internasional, Rabbi Abraham Cooper, mantan direktur jenderal UNESCO dan mantan menteri Bulgaria, Irina Bokova, dan Sekjen Zayed Award, Mohamed Abdelsalam.
Sebagai perwakilan dari berbagai bidang keahlian, para anggota dewan juri Zayed Award 2024 dipilih karena komitmen mereka terhadap pelayanan sosial di seluruh penjuru dunia dan dalam upaya hidup berdampingan secara damai.
Zayed Award ini digelar untuk mengapresiasi individu dan entitas yang berkontribusi besar terhadap kemajuan peradaban manusia dan hidup berdampingan secara damai.
Zayed Award pertama kali dilaksanakan pada 2019 setelah penandatanganan dokumen persaudaraan manusia yang bersejarah oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Pemenang Zayed Award akan mendapatkan hadiah senilai US$ 1 juta.