Megawati Kuatkan Jokowi: Waktu Bertemu, Saya Bilang Bapak yang Tegar
Megawati menilai Jokowi sudah benar dalam melakukan kebijakan dan tindakan dalam penanganan pandemi.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengatakan pandemi Covid-19 di Indonesia bukan hanya di Indonesia, tetapi diseluruh negara. Sebab itu Megawati selalu menguatkan Presiden Joko Widodo(Jokowi) disetiap pertemuan.
"Waktu bertemu saya bilang bapak yang tegar. Saya bilang, ini bukan hanya kita saja, seluruh dunia. Kita belum tahu kecepatan antara vaksinasi, artinya sebagai bagian dari pengobatan dan meruntuhkan virus ini beberapa lama," kata Megawati dalam siaran Youtube Sekretariat Presiden yang baru diunggah Sabtu(28/8).
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang menjadi sorotan utama Presiden Jokowi tentang pangan di Indonesia? Sebelumnya, Presiden Jokowi pernah menyoroti permasalahan pangan di Indonesia, bahwa permintaan selalu meningkat karena populasi yang terus bertambah.
Megawati menjelaskan virus Covid-19 tidak dapat diprediksi. Oleh karenanya, dia meminta kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan harus terus dilakukan. Jokowi juga dinilai sudah benar dalam melakukan kebijakan dan tindakan dalam penanganan pandemi.
"Kita sudah benar makanya saya bilang dukung Bapak, jalur kita sudah betul. Apa yang membuat kita bisa seperti tadi Bapak katakan itu karena kita ini menurut saya punya Pancasila. Pancasila kalau di lapangan itu gotong-royong. Alhamdulillah," bebernya.
Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Johnny G Plate menjelaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang para ketua umum partai koalisi serta para sekjen. Ada lima topik yang dibahas Jokowi bersama 7 elite partai koalisi.
Dalam pertemuan tersebut dihadiri 7 ketua umum dan 7 sekretaris jendral, di antaranya yaitu dari Ketua Umum PDIP yaitu Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Nasdem yaitu Surya Paloh, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto , Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar ,Ketua Umum PPP Soeharso Manoarfa dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
"Pertemuan dilakukan dengan penuh keakraban namun dengan penuh fokus. Dengan lima topik pembicaraan, pertama terkait perkembangan dan evaluasi penanganan Covid-19, tantangan-tantangannya, benchmark yang dilakukan pemerintah," kata Plate saat konferensi pers, Rabu(25/8).
Kedua membahas terkait perekonomian nasional, mulai dari pencapaian dan tantangan makro ekonomi nasional. Kemudian yang ketiga kata dia adalah strategi ekonomi dan bisnis negara.
"Presiden menyampaikan melalui rapat itu, pendukung koalisi kompak untuk memungkinkan agar kebijakan perekonomian kita bisa beranjak ke ekonomi yang berbasis produksi dan produktif yang mendorong menghasilkan nilai tambah yang lebih, secara khusus melalui proses-proses pengolahan di dalam negeri bisa dilakukan,"
Khususnya kata dia di sektor pertambangan, pertanian, sektor ekonomi hijau hingga hilirisasi dan digitalisasi. Lalu poin keempat yaitu terkait dengan ketatanegaraan.
"Otonomi daerah dan sistem pemerintah sebagai dampak dari Covid-19 di mana dibutuhkan sekali kecepatan-kecepatan pengambilan keputusan, tantangan dari kebijakan," bebernya.
Selanjutnya kelima yaitu terkait Ibu Kota Negara(IKN). Walaupun di tengah pandemi Covid-19 saat ini kata Plate IKN tetap perlu dibahas.
"Perpindahan IKN tidak akan berlangsung hari ini, yang dilakukan pertama kesiapan legislasi yang memadai, pembangunan IKN yang cocok yang dilakukan bersama-sama dengan partai koalisi," bebernya.
Baca juga:
Megawati Pesan ke Jokowi: Kasih Tahu Rakyat Vaksinasi bukan Obat Covid-19
Megawati Perintahkan PDIP 'Slowing Down' Bahas Amandemen UUD 1945
Megawati Siapkan Sanksi ke Kader PDIP Tanggapi soal Capres-Cawapres 2024
Megawati: Pandemi Tidak Menjadi Kendala untuk Turun ke Masyarakat
Megawati Sebut Kantor PDIP adalah Aset Partai, Bukan Milik Pribadi