Megawati Minta Pemerintah Pusat & Daerah Kerja Sama Antisipasi Potensi Bencana
"Karena saya deg-degan melulu (tentang potensi bencana). Saya nyuwun tulung bener (minta tolong sekali). Karena ini buat rakyat, bukan buat saya. Tolong diurus sampai detil," kata Megawati
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri meminta pemerintah pusat mengambil langkah serius dan berkoordinasi menghadapi kemungkinan bencana di Indonesia. Menurutnya, pemerintah pusat dan daerah perlu diskusi, duduk bersama membuat keputusan soal bencana sehingga bisa langsung diaplikasikan.
"Karena saya deg-degan melulu (tentang potensi bencana). Saya nyuwun tulung bener (minta tolong sekali). Karena ini buat rakyat, bukan buat saya. Tolong diurus sampai detil," kata Megawati saat hadir secara virtual dalam acara launching Gerakan Budaya Siaga Bencana di auditorium BMKG, Jakarta, Jumat (23/4).
-
Siapa yang memuji kemampuan Megawati di lapangan? Bahkan, pelatih dari tim lawan mengakui betapa sulitnya menghadapi Megawati.
-
Siapa pacar Megawati Hangestri? Dalam unggahannya itu, ia menandai akun bernama Dio Novandra yang merupakan kekasihnya.
-
Mengapa Megawati mendukung hak angket Pemilu? Ketua Tim Demokrasi Keadilan (TDK) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis mengatakan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mendukung hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024.
-
Kenapa Megawati menunjuk Pramono Anung sebagai Cagub? Rano pun sempat menganalisi di balik keputusan Mega menunjuk Pramono yang menjabat sebagai Seskab di Kabinet Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Sebab, sebelum ada pengumuman bisik-bisik di PDIP yang mencuat nama Anies Baswedan dan Basuki T Purnama.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang dikatakan Anang Hermansyah tentang bergabungnya ia dengan PDIP? Mendapat pujian seperti itu, suami Ashanty tidak mempermasalahkan akan berjuang bersama Krisdayanti di masa yang akan datang. "Baiklah, nggak masalah," kata Anang Hermansyah di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, pada Minggu (10/9/2023).
Dia lalu menceritakan pengalamannya bicara dengan Mantan Wapres AS Al Gore dan mantan Menteri Lingkungan Hidup Bhutan. Intinya, soal bahayanya krisis global warming yang akan berdampak besar ke Indonesia.
Megawati mencontohkan, siklon seroja di NTT secara teoritis sebenarnya tak mungkin terjadi. Namun malah terjadi baru-baru ini. Hal ini mengingatkannya pada percakapan dengan Al Gore, yang menyampaikan penelitian soal bahaya global warming.
Al Gore dan dirinya sepakat bahwa posisi Indonesia di ring of fire. Bahwa di atas permukaan dan di bawah permukaan selalu bergolak. Ditambah dengan pemanasan global yang membuat es mencair sehingga meningkatkan volume air laut.
"Saat saya ke Bhutan, Menteri Lingkungannya menceritakan Bhutan sedang dijaga Unesco. Sebab kita tahu dia di bawah pegunungan Himalaya. Es-esnya bukan sekedar mencair tapi patah-patah akibat global warming. Sehingga sampai bisa ada danau. Jika satu saja retak bisa disaster di sana," urai Megawati.
"Ini bukan mau menakuti, tapi justru supaya kita mencari tahu," tambahnya.
Ketua Umum PDIP ini menyebut manusia Indonesia juga harus berubah semisal dengan meningkatnya potensi tsunami. Dia memandang, perlu ada peran Pemerintahan Daerah (Pemda) soal tata ruang.
Di acara itu hadir Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Megawati meminta Basuki memikirkan cara agar bersama-sama melakukan perubahan tata ruang untuk mengantisipasi potensi bencana.
"Lalu kita harus ajari rakyat juga supaya tak panik ketika terjadi bencana. Bisa kembali kepada kearifan lokal yang ada," kata Megawati.
Megawati meminta secara khusus agar Pemerintah memberi perhatian kepada pemantauan aktivitas gunung api bawah laut di wilayah timur Indonesia.
"Terakhir, soal lempeng, ada disebut megathrust. Saya tak bisa bayangkan kalau dia bergerak seperti apa nanti," pungkas Megawati.
Hadir sejumlah pejabat tinggi negara di acara itu. Seperti Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala BNPB Doni Monardo, Kepala Basarnas Marsda (TNI) Henri Alfiandi, Kepala LIPI Laksana Tri Handoko, dan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.
Secara virtual, hadir Mendagri Tito Karnavian, Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan puluhan kepala daerah dari seluruh Indonesia. Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto yang juga Pembina Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDIP, hadir langsung sebagai moderator acara.
Tren Gempa dan Risiko Tsunami
Kekhawatiran Megawati terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengamati potensi atau tren kejadian gempa bumi di tahun 2021 meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dan tinggi risiko terjadinya tsunami dari erupsi gunung api.
"Potensi atau tren kejadian gempa bumi baik di Indonesia maupun di dunia terutama di tahun 2021 ini gejalanya semakin meningkat. Ini sebabnya kita harus meningkatkan kewaspadaan," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Jakarta, Jumat (23/4).
Dwikorita mengungkapkan pada tahun 2021 selama tiga bulan terakhir, rata-rata kejadian gempa bumi di Indonesia menurut data mereka dapat terjadi 300-400 kali setiap bulan.
Di bulan Januari, gempa yang tercatat sebanyak 662 kali. Kemudian di bulan Februari terjadi sebanyak 526 kali, dan pada bulan Maret mencapai 920 kali.
Rata-rata keaktifan gempa bumi tersebut diprediksi jauh lebih besar, jika dibandingkan dengan rerata kejadian pada tahun 2008-2020, menurut Dwikorita. Lebih jauh dijelaskan, jika dilihat rata-rata kejadian gempa bumi di Indonesia dari tahun 2008-2017 terjadi antara 5.000 hingga 6.000 kali dalam satu tahun.
Kemudian mulai tahun 2018 melompat menjadi 11.920 kali kejadian, dan tahun 2019 masih bertahan terjadi kejadian dengan angka 11.588 kali. Di tahun 2020 mulai menurun, yakni terjadi sebanyak 8.258 kali.
Baca juga:
Sekjen PDIP Sebut Megawati Lebih Heboh Urus Penanganan Bencana Daripada Pemilu
Megawati Bicara Potensi Gempa Besar: Jakarta Ini Sangat Rapuh
BMKG: Tren Gempa Bumi di 2021 Meningkat dan Risiko Tsunami Tinggi
Pemda Bogor Alami Kerugian Rp1,4 T Akibat Bencana Alam
Korban Bencana NTT Cuma Dapat Bantuan 1 Kg Beras, Sebungkus Mi, dan Sebutir Telur