Megawati Teriak hingga Serak dan Urat Leher Terlihat: Baru Jadi Aparat Sudah Mengintimidasi Rakyat!
Pidato Megawati berapi-api di depan massa pendukung Ganjar-Mahfud.
Megawati Teriak hingga Serak dan Urat Leher Terlihat: Baru Jadi Aparat Sudah Mengintimidasi Rakyat!
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri berteriak sampai suaranya serak, saat mengkritisi kinerja aparat. Bahkan urat lehernya terlihat.
Momen itu terjadi saat Megawati berorasi di kampanye akbar pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (Capres Cawapres) Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Lapangan Tegalega, Bandung, Jawa Barat, Minggu (21/1).
"Ini negara kata Bung Karno hebat loh, Insya Allah dengan adanya kemerdekaan ini maka Indonesia Raya menjadi sebuah negara merdeka dan berdaulat. Sekarang baru jadi polisi baru jadi tentara baru jadi aparat sudah mulai mengintimidasi rakyatnya, Betul apa tidak?" teriak Megawati di hadapan massa yang memenuhi lokasi acara.
Massa serentak menjawab omongan Megawati tersebut. "Betul," teriak mereka.
Megawati lantas melanjutkan orasi. Dia kembali menekankan bahwa seluruh aparat digaji dari rakyat.
"Kepala Desa jangan takut, RT jangan takut. Karena kamu semua dibayar oleh rakyat Indonesia," tegas dia.
Di kesempatan yang sama, Megawati juga menyindir seorang pemimpin yang tidak mengayomi seluruh rakyatnya.
Pemimpin tersebut justru menerjunkan aparat secara diam-diam untuk menyerang rakyat.
Megawati mengambil contoh kasus pengeroyokan relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali. Relawan Ganjar-Mahfud dipukul aparat hingga babak belur.
"Belum apa-apa coba lihat kasus di Boyolali, lihat apa enggak? Itu enggak bohong kan, lah masa tadi ditanya sama Pak Ganjar nanti ibu dibilang ibu Mega provokator no, no tidak," ucap Megawati.
"Saya ingin mengatakan kebenaran kepada rakyat Indonesia bahwa seorang pemimpin itu harusnya mengayomi seluruh rakyatnya di mana pun mereka berada. Tidak seperti begini menurunkan secara diam-diam aparat, betul apa tidak? Menurunkan yang namanya polisi, betul atau tidak?" sambungnya.