Megawati: Pemimpin Harusnya Mengayomi Rakyat, Bukan Menurunkan Aparat Diam-Diam
Megawati mengambil contoh kasus pengeroyokan relawan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Boyolali.
Megawati Soekarnoputri menyindir sosok pemimpin yang tidak mengayomi seluruh rakyatnya.
Megawati: Pemimpin Harusnya Mengayomi Rakyat, Bukan Menurunkan Aparat Diam-Diam
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyindir seorang pemimpin yang tidak mengayomi seluruh rakyatnya.
Pemimpin tersebut justru menerjunkan aparat secara diam-diam untuk menyerang rakyat.
Megawati mengambil contoh kasus pengeroyokan relawan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Boyolali, Jawa Tengah.
Relawan Ganjar-Mahfud dipukul aparat hingga babak belur.
"Belum apa-apa coba lihat kasus di Boyolali, lihat apa enggak? Itu enggak bohong kan, lah masa tadi ditanya sama Pak Ganjar nanti ibu dibilang ibu Mega provokator no, no tidak," kata Megawati, saat kampanye akbar di Lapangan Tegalega, Bandung, Jawa Barat, Minggu (21/1).
"Saya ingin mengatakan kebenaran kepada rakyat Indonesia bahwa seorang pemimpin itu harusnya mengayomi seluruh rakyatnya di mana pun mereka berada. Tidak seperti begini menurunkan secara diam-diam aparat, betul apa tidak? Menurunkan yang namanya polisi, betul atau tidak?" sambungnya.
Megawati menilai, seharusnya para aparat penegak hukum membela rakyat. Bukan malah mengintimidasi rakyat seperti kasus di Boyolali.
"Terus tentara sampai mukulin rakyatnya siapa dia? Dia itu adalah abdi negara. Apa arti abdi negara? Dia harus membantu rakyatnya karena dia pun dijadikan oleh rakyat disekolahkan untuk bisa apa? Nah untuk membela rakyat, untuk perang kalau ada musuh datang. Bukan untuk menyakiti rakyatnya, benar apa tidak? Benar apa tidak?"
tegas dia.
merdeka.com
Megawati pun meminta kepada seluruh relawan dan simpatisan yang hadir untuk melaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) jika menemukan kasus intimidasi.
Dia juga meminta agar seluruh pihak tak gentar dan tidak takut untuk menghadapi intimidasi.
"Kalau ada yang diintimidasi lapor, lapor, lapor, dan lapor kepada pemimpin kamu, lapor kepada presiden kamu. Berani apa enggak? Jangan bohong loh, entar teriak-teriak di sini aja. Coba Kan ibu sakit di sini," ucap Megawati.
Dia mengaku sakit hati melihat relawan Ganjar-Mahfud dianiaya oknum TNI di Boyolali. Megawati meminta agar semua pihak yang berada di barisannya untuk melawan yang melakukan intimidasi.
"Babinsa wah alah alah, dia juga makan di warung rakyat. Bhabinkamtibmas, kepala desa apalagi ya? Ya masa kepala desa, ibu mikir ini katanya pemilu jadi buat semua orang lah, kok lawannya kaya begitu. Padahal mereka gajian dari siapa? Dari siapa? Rakyat tahu toh jadi kenapa kalian takut?"
imbuh Megawati.
merdeka.com