Megawati Nobar Quick Count Pemilu 2019 Bareng Menteri Kabinet Jokowi
Kediaman Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri, di Kebagusan IV, Jakarta Selatan dijadikan titik kumpul untuk memonitor hasil penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2019. Proses pemantauan hasil quick count juga akan dihadiri beberapa menteri kabinet kerja.
Kediaman Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri, di Kebagusan IV, Jakarta Selatan dijadikan titik kumpul untuk memonitor hasil penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2019. Proses pemantauan hasil quick count juga akan dihadiri beberapa menteri kabinet kerja.
"Ibu Mega akan monitoring disini dan ada beberapa menteri kabinet kerja yang juga akan datang ke Kebagusan ini," kata Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, di lokasi, Jakarta, Rabu (17/4).
-
Kenapa Hasto ingin mencegah pertemuan Prabowo dan Megawati? Noel menjelaskan, sesungguhnya pertemuan antara Prabowo dengan Megawati tidak ada halangan atau hambatan. Dia menyebut, perbedaan politik antara Prabowo dan Megawati di Pilpres 2024 tidak menjadi permasalahan. Namun, dia mengungkapkan, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memiliki kepentingan agar pertemuan Prabowo dan Megawati tidak terwujud. Akan tetapi, Noel tidak menjelaskan secara detail apa alasannya. "Hasto punya kepentingan agar kedua tokoh ini jangan sampai ketemu," ucapnya.
-
Apa yang disita dari Hasto Kristiyanto oleh penyidik KPK? Handphone Hasto disita dari tangan asistennya, Kusnadi bersamaan dengan sebuah buku catatan dan ATM dan sebuah kunci rumah.
-
Kenapa Hasto Kristiyanto melaporkan penyidik KPK ke Dewas KPK dan Komnas HAM? Dia menceritakan sempat terjadi cekcok dengan penyidik gara-gara handphonenya disita dari tangan asistennya. Pun pada saat pemeriksaan itu juga belum memasuki pokok perkara.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Mengapa Prabowo dan SBY ingin bertemu Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Sedangkan untuk ketua umum partai koalisi Pilpres 2019, Hasto menegaskan tidak akan ada yang ikut berkumpul di kediaman Mega. Sebab, para ketua umum memantau hasil hitung cepat dari lokasi partainya masing-masing.
"Koalisi akan masing-masing melakukan pemantauan karena ini pemilu serentak untuk pertama kali sehingga seluruh pimpinan partai di tempatnya masing-masing," ungkapnya.
Meski begitu, lanjut Hasto, pada pukul 15.00 WIB Koalisi Indonesia Kerja akan berkumpul dengan capres-cawapresnya pada Pemilu 2019 yakni Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. "Kita rencanakan setelah jam 3 untuk ngumpul disuatu tempat bersama Pak Jokowi dan KH Ma'ruf. Tempat yang menyenangkan dan sejuk tetapi terus bergerak melakukan monitoring agar suasana kondusif tetap tercipta," ucapnya.
Baca juga:
Jusuf Kalla: Kita Harapkan yang Terbaik untuk Nomor 01
Tunggu Quick Count Pilpres 2019, Sandiaga Akustikan Bareng Ferdinand
Senyum Jokowi Pamer Kelingking Bertinta Usai Nyoblos
Berkemeja Putih dan Salam Jempol, Idrus Marham Mencoblos Pemilu 2019 di Rutan KPK
Jonan Saat Mencoblos Pemilu 2019: Saya Mendukung Pak Jokowi
Sudah Pukul 11 Logistik Tak Kunjung Datang, Pemilih di Banyuasin Pilih Pulang
Usai Mencoblos, Amien Rais Sempat Kesulitan Cari Nama Hanum Rais