Megawati Singgung Puan Nangis di Rakernas: Enggak Perlu Cengeng Lah
Megawati meminta agar para kadernya tidak cengeng dengan kondisi politik saat ini
Hal itu disampaikan Megawati sambil berkelakar ketika pidato dalam penutupan Rakernas V PDIP
Megawati Singgung Puan Nangis di Rakernas: Enggak Perlu Cengeng Lah
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung putrinya, Puan Maharani yang menangis saat menyoroti permasalahan salah satu kader yang berkhianat dan melanggar etika.
Hal itu disampaikan Megawati sambil berkelakar ketika pidato dalam penutupan Rakernas V PDIP, di Ancol, Jakarta Utara, Minggu (26/5)..
"Tadi Mbak Puan, saya udah deg degan aja. Mbak Puan tuh lebih cengeng dari saya. Tadi saya lihat wah wah, lihat gitu aja dalam batin. Tapi Pak Hasto sebelah saya juga langsung sentrap sentrup," ucap Megawati.
Bahkan Megawati, sempat meminta agar para kadernya tidak cengeng dengan kondisi politik saat ini. Dengan menanamkan kesabaran terkhusus kepada para petinggi partai.
"Piye sih penggede-penggede partai iki loh lama-lama tambah cengeng. Enggak perlu cengeng lah. Ya udah kesabaran revolusioner," imbuhnya.
Sebelumnya, Ketua DPP Puan Maharani menangis saat membaca salah satu poin rekomendasi rakernas ke-V PDIP. Poin itu berisi kemenangan partai banteng moncong putih di pemilihan legislatif tiga kali berturut-turut.
Semula, Ketua DPR ini berterimakasih kepada seluruh rakyat yang telah memberikan dukungan kepada paslon 03 Ganjar-Mahfud. Sesudahnya, Puan tampak menangis terharu karena partainya kembali menang di pileg.
"Rakernas V partai mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah memberikan dukungan kepada Ganjar Pranowo dan Prof. Mahfud MD dan PDI Perjuangan dipercaya rakyat memenangkan Pemilu legislatif tiga kali berturut-turut kepercayaan rakyat harus diwujudkan untuk memperbaiki tiga pilar partai (struktural, legislatif, dan eksekutif)," kata Puan di acara rakernas ke-V PDIP, Ancol, Jakarta Utara, Minggu (26/5).
Puan pun tidak kuasa mengungkapkan kesedihannya saat menyebut perilaku kader yang tidak menjunjung tinggi etika politik dan tak disiplin. Disini, Puan terlihat sesekali mengusap air matanya.
"Sehubungan dengan adanya perilaku kader partai yang tdak menjunjung tinggi etika politik, tldak berdisilin, dan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan Ideologi partai, serta melakukan pelanggaran konstitusi dan demokrasi, Rakernas V Partai menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia," tuturnya.
Puan mengatakan, PDIP mesti menyempurnakan sistem rekrutmen dan kaderisasi agar penyimpangan kader seperti Pemilu 2024 tidak kembali terulang.
"Selanjutnya, Rakemas V partai merekomendasikan untuk menyempurnakan sistem rekrutmen, pelatihan, kaderisasi, dan penugasan partai, agar apa yang terjadi dengan penyimpangan perilaku kader pada Pemilu 2024 tidak terulang kembali," tukasnya.