Meletus, Gunung Slamet tiga kali hujan pasir didahului gemuruh
Pertama kali hujan pasir tipis terjadi sekitar pukul 10.30 WIB setelah terjadi letusan dengan dentuman yang besar.
Hujan pasir akibat letusan Gunung Slamet yang terjadi di wilayah Purwokerto Jawa Tengah didahului suara gemuruh dari arah puncak. Kepala Seksi Ketentraman dan ketertiban Kecamatan Baturraden, Adiputra mengatakan setidaknya sejak siang sudah terjadi tiga kali hujan pasir.
"Tadi sekitar pukul 19.30 WIB sudah mulai hujan pasir. Sebelumnya ada suara gemuruh terlebih dahulu dari arah Gunung Slamet," ujar Adiputra di Baturraden, Rabu (17/9).
Dia mengatakan, nyaris semua wilayah yang berada di lereng Gunung Slamet terkena hujan abu dan pasir. "Tetapi untuk Desa Melung di Kecamatan Kedungbanteng belum ada laporan," katanya.
Dari pantauan Merdeka.com di Baturraden, puncak Gunung Slamet tidak terlihat karena tertutup awan tebal. Selain itu, hujan dengan pasir juga masih terasa. Pertama kali hujan pasir tipis terjadi sekitar pukul 10.30 WIB setelah terjadi letusan dengan dentuman yang besar.
"Tadi terjadi hujan pasir tetapi tidak lama," ujar Bambang (37) warga Purwokerto yang sedang mengamati Gunung Slamet dari Baturraden.
Bahkan berdasar pantauan dari radio amatir, beberapa daerah di sekitar Purwokerto seperti Sidabowa Patikraja dan Kebasen juga ikut merasakan hujan pasir yang terbawa angin ke arah selatan.