Meletus Setiap 20 Menit Sekali, Intip Fakta Menarik Gunung Api Laut Batutara di NTT
Untuk menikmati gunung ini, para pengunjung disarankan untuk datang pada waktu malam hari hingga pagi hari menuju matahari terbit.
Untuk menikmati gunung ini, para pengunjung disarankan untuk datang pada waktu malam hari hingga pagi hari menuju matahari terbit.
Meletus Setiap 20 Menit Sekali, Intip Fakta Menarik Gunung Api Laut Batutara di NTT
Indonesia terkenal memiliki banyak gunung api aktif yang tersebar di berbagai wilayah, salah satunya Gunung Api Batutara yang terletak di Pulau Komba, Laut Flores.
Gunung Batutara ini tergolong dalam jenis gunung Stratovolcano yang dihiasi dengan berbagai jenis vegetasi hijau. Ketinggian dari gunung ini hanyalah 784 meter di atas permukaan laut dan jarang dijamah oleh para pendaki. (Foto: Instagram/
discover_indonesian_volcanoes)
-
Dimana letusan gunung berapi terjadi? Pertanyaan tersebut menjadi fokus perhatian para peneliti yang mengunjungi dataran tinggi luas dan berbatu di India Barat yang terbentuk oleh lava cair, di mana mereka melakukan pengeboran batu dan mengumpulkan sampel untuk dianalisis.
-
Kapan gunung meletus? Dengan adanya faktor-faktor tersebut, terjadilah letusan gunung meletus yang dapat berdampak pada kerusakan lingkungan dan ancaman terhadap kehidupan manusia.
-
Dimana lokasi Gunung Batu Tanjungsari? Terletak di kaki Gunung Geulis, tepatnya di Kp. Rancabawang, Desa Cinanjung, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang.
-
Apa ciri khas Gunung Tanggamus? Gunung Tanggamus menjadi salah satu primadona di sekitar Kota Agung, tepatnya di Pesisir Barat Lampung. Di sana, terlihat jelas gunung ini bak piramida yang besar pada bagian lerengnya, lalu meruncing pada bagian puncaknya. Keindahan alamnya ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung wisatawan ataupun yang gemar mendaki serta menjelajah gunung.
-
Kapan Gunung Krakatau meletus? Letusan dahsyat Gunung Krakatau terjadi pada 27 Agustus 1883.
Gunung yang masih tergolong aktif ini memiliki pemandangan yang menawan apabila dilihat dari kejauhan ditambah dengan keberadaan pulau-pulau kecil di bagian timur Indonesia ini.
Ada banyak fakta menarik tentang Gunung Batutara di NTT yang patut untuk diulas lebih mendalam. Simak informasi selengkapnya yang dihimpun dari beberapa sumber berikut ini.
Meletus 20 Menit Sekali
Dihimpun dari merdeka.com, fakta menarik yang pertama dari Gunung Api Laut Batutara ini yaitu bisa meletus setiap 20 menit sekali. Momen langka dan unik ini tidak bisa dijumpai langsung di gunung-gunung yang ada di Indonesia.
Letusan tersebut berupa abu vulkanik yang dimuntahkan ke dalam laut maupun letusan asap yang terus terjadi. Letusannya gunung api ini memicu adanya gelombang tsunami kecil namun tidak berbahaya.
Bagi pengunjung yang ingin melihat momen meletus setiap 20 menit sekali ini dalam jarak aman yakni sekitar 50 meter dari Pulau Komba.
Gunung Batutara ini dulunya dianggap sebuah pulau misterius karena tidak ada manusia yang tinggal di sekitarnya.
Masyarakat sekitar pun merasa tidak terancam dengan adanya pulau misterius tersebut. (Foto: Instagram/kebarekntt)
Bukti jika pulau tersebut adalah gunung api mulai terkuak ketika terjadinya letusan pada tahun 2007 silam. Sudah sekitar 1,5 abad gunung ini tidak menunjukkan aktivitasnya atau masih dalam keadaan tertidur.
Rentang Letusan yang Lama
Fakta unik selanjutnya dari gunung ini adalah masyarakat sekitar menjulukinya sebagai Pulau Hantu. Mereka hanya melewati perairan dan tidak berani untuk bersandar di pulau tersebut.
Gunung api Batutara sebelumnya pernah mengalami letusan yang cukup dahsyat. Salah satunya pada 1952, letusan menghasilkan bom vulkanik disertai aliran lahar.
Untuk menikmati gunung ini, para pengunjung disarankan untuk datang pada waktu malam hari hingga pagi hari menuju matahari terbit. Pada rentang waktu itu bisa terlihat jelas semburan lahar letusan yang tentunya sangat memanjakan mata.
Spot Wisata Unik
Dengan ragam keunikan yang tersemat pada gunung ini, pada tahun 2017 gunung ini masuk Nominasi Wisata Unik Terpopuler versi Anugerah Pesona Indonesia (API).
Apabila ingin mengunjungi gunung ini sangat disarankan untuk datang berombongan sekitar 15 sampai 20 orang. Akan sangat mahal ketika anda datang sendirian atau hanya beberapa orang saja, hal ini lantaran belum ada kapal reguler yang bersandar ke Pulau Komba.
Untuk mencapai pulau ini, pengunjung akan memakan waktu sekitar 4 jam menggunakan cepat arah selatan Kota Lewoleba.