Fakta Menarik Gunung Anak Ranakah, Disebut sebagai Gunung Api Aktif Termuda di Indonesia
Gunung ini terbentuk dari letusan gunung berapi Ranakah Poco Mandasawu pada tahun 1987.
Gunung ini terbentuk dari letusan gunung berapi Ranakah Poco Mandasawu pada tahun 1987.
Fakta Menarik Gunung Anak Ranakah, Disebut sebagai Gunung Api Aktif Termuda di Indonesia
Gunung Anak Ranakah terletak di Pulau Flores, tepatnya di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT). Gunung ini baru muncul tahun 1987 dan disebut sebagai gunung api aktif termuda di Indonesia.
-
Mengapa Gunung Rinjani terkenal di Asia Tenggara? Gunung Rinjani memiliki ketinggian 3.762 mdpl dan kerap kali disebut sebagai wisata trekking terbaik di Asia Tenggara.
-
Kenapa Gunung Rinjani disebut dengan nama tersebut? Gunung Rinjani diberi nama berdasarkan legenda atau mitologi lokal yang melibatkan Dewi Anjani, tokoh utama dalam pewayangan Indonesia. Dewi Anjani konon adalah ibunda dari kera putih bernama Hanoman, yang merupakan salah satu tokoh terkenal dalam epik Ramayana.
-
Apa yang membuat Gunung Rinjani terkenal? Gunung Rinjani memiliki ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut, menjadikannya gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia setelah Gunung Kerinci di Sumatra.
-
Apa yang unik dari Gunung Batutara? Dihimpun dari merdeka.com, fakta menarik yang pertama dari Gunung Api Laut Batutara ini yaitu bisa meletus setiap 20 menit sekali.
-
Dimana letusan gunung berapi terjadi? Pertanyaan tersebut menjadi fokus perhatian para peneliti yang mengunjungi dataran tinggi luas dan berbatu di India Barat yang terbentuk oleh lava cair, di mana mereka melakukan pengeboran batu dan mengumpulkan sampel untuk dianalisis.
Mengutip Liputan6.com, puncak Gunung Anak Ranakah berada pada ketinggian 2.169 mdpl. Gunung ini terbentuk dari letusan gunung berapi Ranakah Poco Mandasawu pada tahun 1987.
Mengutip YouTube Cerita Bumi, Gunung Anak Ranakah berada pada kompleks Gunung Mandasawu Ranakah yang berada di selatan Pulau Flores. Kompleks pegunungan itu sudah terbentuk 2,5 juta tahun-128 ribu tahun yang lalu.
Bikin Kaget Peneliti
Munculnya Gunung Anak Ranakah bikin kaget para peneliti pada waktu itu. Hal ini dikarenakan pada kompleks Gunung Mandasawu Ranakah tidak pernah ada catatan erupsi.
Namun setelah diteliti melalui analisis radiocarbon dating dari sampel endapan awan panas yang ada di kompleks itu, diperkirakan letusan terakhir terjadi sekitar 14.000 tahun yang lalu.
Setelah ribuan tahun tidak ada kabarnya, tiba-tiba pada tahun 1987 Gunung Ranakah memberi kabar bahwa ia akan melahirkan seorang anak. Saat itu terjadi gempa bumi yang disusul oleh letusan freatik yang mengeluarkan kepulan asap setinggi 3.000-4.000 meter dari titik letusan.
Abu hasil letusan Gunung Ranakah paling banyak diendapkan di sekitar lubang letusan hingga ke arah timur yang berjarak sekitar 3 km dari lubang letusan.
Letusan pertama menyebabkan batuan Gunung Ranakah tertembus dan membentuk sebuah celah antara perut bumi dan permukaan bumi. Celah itu menjadi jalan bagi magma untuk naik ke permukaan.
Sejak saat itu rangkaian letusan Gunung Anak Ranakah terus terjadi. Hingga tanggal 3 Januari 1988, terjadi 17 kali letusan kuat dan 200 kali letusan lemah.
Pada 9 Januari 1988, terpantau ada sinar api yang cukup terang. Peristiwa tersebut memulai proses terbentuknya kubah lava Gunung Anak Ranakah. Hingga akhirnya pada 10 Januari 1988, kubah lava Gunung Anak Ranakah sudah terbentuk dan dapat dilihat secara jelas.
Pada 11 Januari 1988, terjadi letusan eksplosif dengan ketinggian abu vulkanik mencapai 8.000 meter dari puncak Gunung Anak Ranakah. Pada saat itu kekuatan erupsi Gunung Anak Ranakah mencapai 3 VEI.
Menariknya, setelah erupsi pembentukan kubah lava Gunung Anak Ranakah masih terus terjadi. Pada 18 Agustus 1988, volume kubah lava itu sudah mencapai 18,8 juta meter kubik.
Tak Jauh dari Pemukiman Penduduk
Lokasi Gunung Anak Ranakah tak jauh dari pemukiman penduduk. Kubah Lavanya dapat ditempuh hanya 45 menit perjalanan kaki dari Desa Robo.
Kini pasir Gunung Anak Ranakah dimanfaatkan masyarakat setempat sebagai bahan untuk membuat bangunan. Pemanfaatan lainnya sebagai penghasil energi panas bumi yang menggerakkan turbin pembangkit tenaga panas bumi yang berada di Desa Ulumbu atau Pocok Leok. Energi listrik yang dihasilkan mencapai 200 Megawatt.