Menaker Ida Tinjau Pabrik Pembuatan Baju APD Hazmat
Menaker Ida mengatakan, pihaknya seringkali meminta perusahaan/dunia usaha agar menjadikan kebijakan PHK sebagai langkah terakhir setelah melakukan segala upaya dalam mengatasi dampak Covid-19.
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, meninjau langsung pabrik baju Alat Pelindung Diri (APD) Hazmat di kawasan Pusat Industri Kecil (PIK) Pulogadung, Cakung, Jakarta Timur, Rabu (1/7/2020).
Selain memberikan apresiasi karena tak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), Menaker Ida menyatakan kekagumannya karena seluruh karyawan pembuat APD Hazmat dan masker tersebut dari kalangan perempuan.
-
Apa yang sedang dimatangkan oleh Kemnaker? Keduanya membahas tindak lanjut kerja sama penempatan PMI antara Kemnaker RI dengan Kementerian Sumber Daya Manusia dan Emiratisasi (MOHRE) PEA.
-
Apa yang diharapkan Kemnaker dari BPVP Belitung? “Usia 4 tahun BPVP Belitung ini adalah usia yang sangat muda. Namun demikian, kami berharap BPVP Belitung menjadi tempat bagi SDM khususnya yang ada di Pulau Belitung ini, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, atau juga di tempat lain yang ingin meningkatkan keterampilan, meningkatkan kompetensinya yang itu sangat diharapkan menjadi modal untuk bisa bersaing dalam pasar kerja yang sangat ketat," ucap Sekjen Anwar.
-
Kapan Kemnaker mendapatkan Merdeka Awards 2023? Penghargaan Merdeka Awards diterima langsung oleh Menaker Ida Fauziyah di Jakarta, Rabu (3/8/2023).
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Mengapa Kemnaker mendapatkan Merdeka Awards 2023? Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menerima Merdeka Awards 2023, atas berbagai terobosan dalam program Inovatif untuk Negeri.
-
Apa yang terus didorong oleh Kemnaker kepada para pengusaha? Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah menyatakan, pihaknya terus mendorong pengusaha agar menyusun dan menerapkan Struktur dan Skala Upah di perusahaannya.
"Saya membuktikan langsung kelompok usaha ini merekrut banyak perempuan, juga tidak melakukan PHK dan merumahkan pekerjanya selama masa pandemi Covid-19. Ini suatu kebanggaan tersendiri," ujar Menaker Ida.
Menaker Ida mengatakan, pihaknya seringkali meminta perusahaan/dunia usaha agar menjadikan kebijakan PHK sebagai langkah terakhir setelah melakukan segala upaya dalam mengatasi dampak Covid-19.
Menaker Ida Tinjau Pabrik Pembuatan Baju APD Hazmat ©2020 Merdeka.com
Dikatakan Menaker Ida, saat pandemi Covid-19 ini, PT Mahasuri Utama yang selama ini mengekspor produksi garmennya ke kawasan Asia, langsung mengalihkan jenis produksi ke baju APD hazmat dan masker. Hasil produksinya pun kini banyak digunakan oleh para tenaga medis di seluruh Indonesia.
"Pemerintah terus berupaya membantu perusahaan yang terdampak Covid-19 agar bisa tetap bertahan dan tidak melakukan PHK pekerjanya. Banyak program-program bantuan yang bisa dimanfaatkan pengusaha dan pekerja," kata Menaker Ida.
Di masa pandemi ini, Menteri Ida menjelaskan, Kemnaker telah melakukan extraordinary dalam menangani dampak pandemi Covid-19 seperti mengurangi perjalanan dinas, refocusing program, serta melakukan pengembangan perluasan kesempatan kerja bagi pekerja atau buruh yang terdampak Covid-19.
Menaker Ida Tinjau Pabrik Pembuatan Baju APD Hazmat ©2020 Merdeka.com
"Kita bantu para pekerja yang ter-PHK dan dirumahkan melalui kegiatan padat karya infrastruktur, padat karya produktif, Tenaga Kerja Mandiri, Terapan Teknologi Tepat Guna, Kewirausahaan, dan Tenaga Kerja Sukarela," ujar Menaker Ida.
Menaker Ida menambahkan, di masa pandemi Covid-19, pelatihan di BLK dikhususkan kepada pekerja terdampak, baik pekerja ter-PHK maupun dirumahkan. Selain mendapat pelatihan, pekerja ter-PHK dan dirumahkan yang mengikuti pelatihan juga mendapatkan insentif. "Anggaran insentif berasal dari biaya perjalanan-perjalanan dinas yang kita batalkan," katanya.
Selain itu, hasil dari pelatihan di BLK bagi pekerja terdampak PHK dan dirumahkan tersebut didistribusikan untuk membantu penanganan dampak Covid-19. Produk pelatihan tersebut berupa masker, hand sanitizer, disinfektan, baju APD, wastafel, face shild, peti jenazah, dan penyediaan makanan.
Sementara itu, Ela, salah satu pekerja PT Mahasuri Utama mengatakan perusahaan mengalihkan produksi karena selama masa pandemi Covid-19, perusahaannya tak bisa mengirimkan hasil produksi garmen berupa baju ke luar negeri. Sebelum masa Covid-19, perusahaannya selalu mengekspor ke Asia, Amerika, dan Eropa.
"Masih ada barang yang belum dikirim ke Qatar, Uni Emirat Arab. Karena tidak bisa mengirim barang ke luar, jadi untuk sementara kita mengerjakan baju hazmat untuk memenuhi kebutuhan tim medis Covid-19," ujar Ela yang bekerja di bagian produksi cutting.
(mdk/hhw)