Mencari motif pembunuh wanita dalam karung plastik
Jenazah tersebut ditemukan usai adanya laporan dari perangkat Desa Tumpahkan ke Polsek Gedangan. Karena salah satu warganya melihatnya adanya jenazah dalam kondisi tertelungkup dan mengeluarkan bau busuk.
Polisi menemukan mayat perempuan tanpa identitas dengan kondisi terikat dengan tali tampar dalam karung plastik. Jenazah tersebut ditemukan di bawah jembatan sungai Mbaren/Jalan lintas selatan Dusun Sukorejo, desa Tumpak Rejo, Kecamatan Gedangan pada Kamis (15/8).
Jenazah tersebut ditemukan usai adanya laporan dari perangkat Desa Tumpahkan ke Polsek Gedangan. Karena salah satu warganya melihatnya adanya jenazah dalam kondisi tertelungkup dan mengeluarkan bau busuk.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rikwanto mengatakan, dari hasil olah TKP, jenazah merupakan perempuan berusia sekira 30 tahunan, tinggi badan sekira 150 cm, kulit sawo matang, rambut panjang hitam. Jenazah menggunakan celana leging warna merah dan gunakan baju kemeja berkerah lengan pendek.
"Kedua dengan menggunakan scan sidik jari laptop yang terkonek dengan database e-ktp. Dilakukan perbandingan sidik jari dengan cara manual dengan membandingkan sidik jari jempol kanan Mrs X dibandingkan dengan sidik jari jempol kanan milik identitas," katanya di Jakarta, Sabtu (19/8).
Dia mengungkapkan, dari dalam database e-KTP menghasilkan lebih dari 11(sebelas) titik persamaan/keidentikan. Kemudian dari dua cara pengungkapan identitas yang dilakukan oleh team identifikasi disimpulkan bahwa untuk mayat Mrs X adalah Wasiah.
"Wasiah, NIK : pr, mengurus rumah tangga, status kawin, tgl lahir Pasuruan 18 Juli 1980, alamat Asemcorong, Kel. Kepuh Kec. Kejayan Kab. Pasuruan," ungkapnya.
Sementara itu, Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung mengatakan, dari tubuh Wasiah didapatkan luka di kepala, patah tulang multiple (enam serpihan) dari puncak kepala sampai dengan samping kiri, kulit luka terbuka (tumpul).
"Kemudian patah tulang rahang bawah kiri, patah tulang iga kiri pada susunan 3, 4, 5, 6 dan patah tulang lengan atas, tulang dasar tengkorak patah," ungkapnya.
Melihat luka yang dialami korban, Yade menduga, Wasiah meninggal akibat tindak kekerasan. "Dengan kondisi tersebut di atas dapat diduga mayat tersebut diduga meninggal akibat tindak kekerasan," tegasnya.
Yade menambahkan, pihaknya belum berani terburu-buru menyimpulkan kematian korban. Saat ini penyelidikan masih dilakukan dengan mengumpulkan data-data yang ada.
"Belum bisa saya simpulkan (korban perampokan). Yang pasti ada tanda kekerasan terhadap korban," jelasnya.
Dia mengungkapkan, hasil autopsi menunjukkan adanya kekerasan yang dilakukan sebelum korban merenggang nyawa. Beberapa bagian mengalami memar dan tulang retak. "Hasil autopsi didapatkan adanya tanda-tanda kekerasan. Sedang kita selidiki. Mohon doanya," tutup Yade.