Mendagri Minta Kepala Daerah Maksimalkan Sumber Daya untuk Percepat Vaksinasi Covid
Dia mengingatkan, agar jumlah anggaran dalam SILPA tersebut tidak terlalu banyak, karena membuat uang tidak dapat berputar. Menyimpan anggaran dalam SILPA dibolehkan, bila untuk menutup belanja yang tidak bisa ditunda pembayarannya.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta kepala daerah memaksimalkan seluruh sumber daya yang ada untuk menggenjot percepatan vaksinasi Covid-19. Hal itu mengingat target 70 persen vaksinasi Covid-19 dosis pertama kurang dari sebulan lagi.
"Waktu tinggal 2 minggu lagi (akhir tahun 2021), untuk mencapai target vaksinasi dosis pertama 70 persen. Saya sudah lapor Pak Presiden, untuk menggenjot gerakan ini, ada kolaborasi dengan TNI-Polri, BIN dan juga menggunakan seluruh sumber daya yang ada, salah satunya gunakan belanja daerah agar tidak menjadi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)," ungkap Mendagri dalam Rapat Koordinasi Strategi Percepatan Vaksinasi bersama jajaran pemerintah, Forkopimda, dan kepala daerah se-Sumatera Barat (Sumbar) di Auditorium Gubernur Sumbar, Jumat (17/12/2021).
-
Kapan Tollund Man meninggal? Faktanya, para ilmuwan meyakini dia dibunuh antara tahun 405 dan 380 SM.
-
Siapa yang memimpin aksi demo petani Kendeng saat pandemi COVID-19? Aksi demo petani Kendeng kembali dilakukan saat pandemi COVID-19. Kala itu mereka menolak aktivitas penambangan yang dianggap berpotensi merusak lingkungan.
-
Kapan Dava meninggal? Meninggal Dunia, 8 Foto Dava MCI di MasterChef Indonesia Season 7 Yang Tinggal Kenangan Dava, mantan peserta MasterChef Indonesia musim 7, telah pergi dengan usia yang masih muda, hanya 24 tahun.
-
Siapa Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo? Kartosoewirjo merupakan tokoh populer di balik pemberontakan DI/TII pada tahun 1948.
-
Kenapa Raden Adipati Djojoadiningrat berani melamar Kartini? Karena gagasannya ini, pada awal abad ke-20 Kartini mampu mendirikan sekolah perempuan pertama di rumahnya yang berada di Kabupaten Rembang untuk memberdayakan perempuan sehingga bisa membaca, berhitung, dan menulis.
Dia mengingatkan, agar jumlah anggaran dalam SILPA tersebut tidak terlalu banyak, karena membuat uang tidak dapat berputar. Menyimpan anggaran dalam SILPA dibolehkan, bila untuk menutup belanja yang tidak bisa ditunda pembayarannya.
Tito juga mengatakan, ada beberapa mata anggaran yang bisa digunakan untuk mempercepat program vaksinasi di masing-masing daerah. Hal ini dapat dilakukan dengan merefocusing 8 persen Dana Bagi Hasil (DBH) dan Dana Alokasi Umum (DAU) Tahun Anggaran 2021.
"Kita tahu awal tahun, ada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) (No. 17/PMK.07/2021) yang memerintahkan seluruh kepala daerah untuk merefocusing atau merealokasi anggaran dari DBH dan DAU sebanyak 8 persen sebagai penanganan pandemi, dukungan vaksinasi, dukungan untuk kelurahan, insentif tenaga kesehatan dan belanja kesehatan lainnya. Bagaimana realisasinya? Masih banyak yang berlebihan," ungkapnya.
Mantan kapolri itu mengimbau agar seluruh Pemda dapat mengecek anggaran ke BPKAD atau BAPPEDA. Daripada anggaran itu dicarry over (dipindahkan) untuk sisa anggaran pada tahun berikutnya, lebih baik digunakan untuk percepatan vaksinasi.
Tujuan refocusing anggaran ini untuk mendukung penanganan pandemi, salah satunya percepatan vaksinasi. "Yang lain boleh digeser, termasuk percepatan vaksinasi. Namun insentif bagi tenaga kesehatan tidak boleh digeser, karena merupakan janji Bapak Presiden," tegasnya.
Karena itu, menurutnya pemberian insentif tenaga kesehatan dan belanja kesehatan, dibayarkan dari hasil penyesuaian paling sedikit 8 persen dari alokasi DAU atau DBH untuk penanganan Covid-19.
"Selanjutnya, Pemda dapat memanfaatkan hasil penyesuaian alokasi bantuan sosial (Bansos) dan Belanja Tidak Terduga (BTT) Tahun Anggaran 2021. Di sisi lain, Pemda juga dapat menggandeng pihak swasta dan masyarakat untuk mendukung percepatan vaksinasi daerah melalui dukungan pendanaan Corporate Social Responsibility (CSR)," harapnya.
Reporter: Yopi M
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Varian Omicron Terdeteksi di RI, Mendagri Minta Masyarakat Tetap Ketat Prokes
Mendagri Bakal Sanksi Daerah dengan Capaian Vaksinasi Rendah
Gus Ipul Tinjau Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun di SDN Gentong
Danrem: Presiden Minta Vaksinasi 100 Persen Sebelum MotoGP 2022
Katedral di Inggris Disulap Jadi Pusat Vaksinasi Covid-19
Vaksin Berhadiah Motor, Ini Cara Unik Polres Langkat Tingkatkan Vaksinasi Covid-19
Omicron Masuk RI, Pedagang Minta Pemerintah Gencarkan Vaksinasi di Pasar Tradisional