Mendes Eko jelaskan keberhasilan program dana desa yang diakui dunia internasional
Eko menyebutkan bahwa sedikitnya terdapat 13 negara yang di antaranya dari asia pasifik akan mengusulkan ke Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk mewajibkan seluruh negara berkembang untuk menerapkan program dana desanya.
Program dana desa yang bergulir sejak 2015 lalu telah banyak mengalami perubahan pembangunan yang masiv di desa. Tidak bisa dipungkiri, dana desa itu telah diklaim telah diakui oleh sejumlah negara di dunia.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo saat menjadi Pembicara dalam Kuliah Umum yang bertemakan Penguatan Peran Perguruan Tinggi dalam Pembangunan Desa & Masyarakat Desa guna mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Auditorium Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada Selasa (17/4).
-
Siapa yang dilantik menjadi Wakil Menteri Desa PDDT? Paiman Raharjo dilaporkan memiliki harta kekayaan sebesar Rp 45 Miliar. Harta kekayaan laki-laki yang kini menjadi Wakil Menteri Desa PDDT ini berupa tanah bangunan, 3 unit mobil, harta bergerak, kas dan setara kas, juga harta lain-lain.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan Dewan Banteng resmi dibentuk? Sebanyak 612 anggota aktif dan pensiunan menyetujui pembentukan Dewan Banteng ini yang dipimpin oleh Letkol Ahmad Husein. Dewan Banteng resmi terbentuk pada tanggal 25 November 1956.
-
Apa yang mendorong DPR untuk mengajak kepala desa memperbaiki pengelolaan Dana Desa? “Pastinya, kami ikut senang akan capaian ini dan semoga bisa memotivasi desa-desa lainnya. Sehingga, nantinya 179 desa yang ada di Bekasi bisa mendapat tambahan Dana Desa. Karenanya, kita perlu memperbaiki kinerja dalam pencapaian output dan outcome dari Dana Desa supaya bisa mendapatkan insentif tambahan,” ujar Puteri dalam Workshop Evaluasi Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Desa di Kabupaten Bekasi, Rabu (24/10).
-
Apa yang diharapkan dari Dana Desa di Purwakarta? “Alhamdulillah, dana desa sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Purwakarta, khususnya yang berada di desa. Ini terlihat dari jumlah Desa Mandiri di Purwakarta yang meningkat menjadi 60 desa, dari yang sebelumnya 25 desa. Capaian ini merupakan lompatan yang luar biasa bagi Purwakarta,” ucap Anne.
-
Siapa yang mengajak kepala desa untuk memperbaiki kinerja pengelolaan Dana Desa? Untuk itu, Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin mengajak kepala desa memperbaiki kinerja pengelolaan Dana Desa.
Eko menyebutkan bahwa sedikitnya terdapat 13 negara yang di antaranya dari asia pasifik akan mengusulkan ke Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk mewajibkan seluruh negara berkembang untuk menerapkan program dana desanya.
"Banyak perubahan yang signifikan di desa baik dari infrastrukturnya, pendidikan dan lainnya karena adanya program dana desa. Perubahan itu telah di tinjau secara langsung oleh negara - negara seperti dari asia pasifik. Sehingga, dengan diakui oleh dunia, maka, sudah seharusnya PBB mewajibkan program dana desa diseluruh negara berkembang," katanya.
Salah satu negara yang belum lama ini mengirimkan delegasinya ke Indonesia adalah Malaysia. Kedatangannya ke Indonesia hanya ingin mengetahui secara langsung program dana desa di Indonesia.
"Menteri Kemajuan Luar Bandar Malaysia telah datang ke Indonesia dan telah mengirimkan puluhan delegasinya agar belajar ke Indonesia untuk menerapkannya di Malaysia. Padahal desa-desa di Malaysia itu lebih maju dari pada desa di Indonesia. Saya beberapa kali juga diminta untuk sharing atau berdiskusi terkait program dana desa di sejumlah negara-negara," katanya.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo saat menjadi Pembica ©2018 Merdeka.comMeskipun diakui dunia, kepada ratusan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo menyampaikan bahwa masih terdapat pekerjaan yang belum diselesaikannya dalam membangun desa. Sehingga, diperlukan partisipasi para mahasiswa untuk membantu membangun desa.
"Mahasiswa yang merupakan calon pemimpin ke depannya ini sudah seharusnya berpikir untuk mencari solusi di setiap persoalan. Jangan mencari persoalan di setiap solusi. Kalau kalian berpikir begitu. Insyaallah para mahasiswa dapat mengubah dunia ini," katanya.
(mdk/hhw)