Mendikbud ikut memarut kelapa dan berkostum Hizbul Wathan dalam festival di Malang
Mendikbud ikut memarut kelapa dan berkostum Hizbul Wathan dalam festival di Malang. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, membuka festival Malang Tempoe Doeloe (MTD) di Jalan Ijen Kota Malang, Ahad (12/11).
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, membuka festival Malang Tempoe Doeloe (MTD) di Jalan Ijen Kota Malang, Ahad (12/11). Mendikbud datang dengan berkostum Hizbul Wathan didampingi Wali Kota Malang, Mohammad Anton dan jajaran pemerintah setempat. Menteri Muhadjir juga tidak segan ikut memarut kelapa bersama warga sebagai penanda dimulainya Festival yang sudah empat tahun vakum itu.
Seluruh pejabat maupun pengunjung yang datang memang diwajibkan mengenakan pakaian zaman dulu atau tempoe doeloe. Mendikbud sendiri memilih mengenakan kostum seragam kepanduan kebanggaan Muhammadiyah, Hizbul Wathon (HW).
Saat memberikan sambutan, Mendikbud menyebut alasannya mengenakan kostum Hizbul Wathon.
-
Kapan Muhibah Budaya dalam rangkaian Banyuwangi Ethno Carnival digelar? Muhibah Budaya yang digelar Jumat malam (7/7/2023) tersebut menampilkan berbagai atraksi tari dari sejumlah daerah.
-
Kenapa Festival Tembakau Madura diadakan? Festival Tembakau Madura diinisiasi dan dikerjakan oleh masyarakat Desa Lebeng Timur yang berprofesi sebagai petani tembakau.Festival ini jadi bentuk ungkapan rasa syukur petani atas hasil bumi berupa tembakau.
-
Mengapa Festival Kebudayaan Yogyakarta 2023 mengangkat tema "Kembul Mumbul"? Dalam konteks Jawa, “kembul” merupakan sebuah peristiwa kolektif yang ditandai dengan aktivitas menikmati hasil padi di satu meja saji yang sama. Sementara “mumbul” berarti melanting atau membumbung tinggi. Secara mendasar, kembul mumbul dapat dipahami sebagai sebuah upaya untuk memunculkan, memantik, dan mendorong kita semua agar menjadi gerakan kesadaran bersama terkait persoalan ketahanan pangan.
-
Dimana Festival Tembakau Madura diadakan? Festival Tembakau Madura diinisiasi dan dikerjakan oleh masyarakat Desa Lebeng Timur yang berprofesi sebagai petani tembakau.
-
Apa tujuan utama dari Muhibah Budaya dalam Banyuwangi Ethno Carnival? “Muhibah Budaya ini tidak semata pertunjukkan, namun sebagai wadah saling silaturahmi dan memperkuat kebudayaan di daerah masing-masing,” ungkap Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat hadir dalam acara tersebut.
-
Apa saja yang ditawarkan di Festival Tembakau Madura? Festival Tembakau Madura terdiri dari beberapa acara mulai arak-arakan, tasyakuran, pameran foto, parade dan pasar tembakau nusantara, bincang tembakau, pesta panen ikan, dhâmar korong, kuliner desa, serta pertunjukan rakyat dan modern.
Katanya, tahun 1947 di daerah Malang pernah terjadi pertempuran sengit melawan Belanda. Para pelajar yang saat itu ikut berperang berguguran.
"Itulah sebabnya jalan ini yang dulu bernama Jalan Salak diganti menjadi Jalan Pahlawan TRIP yang merupakan singkatan dari Tentara Republik Indonesia Pelajar," terang mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini.
Di antara para pelajar tersebut, kata Mendikbud, memakai seragam HW seperti yang dikenakannya.
Mendikbud menyerukan agar anak muda diajak lebih giat menengok sejarah melalui festival semacam ini. Tujuannya agar dapat mengambil spirit perjuangan bangsa dan membangun karakter kebangsaan melalui napak tilas sejarah.
"Kota Pahlawan bukan hanya di Surabaya. Malang juga banyak menyimpan sejarah kepahlawanan. Pelajar-pelajar kita harus tahu hal ini," lanjut Mendikbud dengan menyebut nama Pahlawan Nasional Hamid Rusdi sebagai salah satu pahlawan dari Malang.
Mendikbud berharap MTD terus diadakan secara rutin setiap tahun dan pihaknya akan memasukkannya sebagai agenda kebudayaan nasional di Kemdikbud.
"Saya berharap anak muda diajak napak tilas sejarah kerajaan pertama di Malang yakni Gajayana dan candi tertua yakni candi Badut. Begitu juga perlu diajak untuk ziarah ke makam pahlawan TRIP," katanya.
Sementara itu Wali Kota Malang menyampaikan ucapan terima kasihnya atas perhatian Mendikbud menyempatkan diri hadir di MTD.
"Sebagai warga Kota Malang, bapak Mendikbud tidak akan lupa dengan kampung halamannya," kata Anton yang didampingi istrinya, Farida Anton.