Mengaku Pegawai Bank, Pelaku Kuras Rekening Nasabah BRI
Polisi meringkus tiga dari enam pelaku penipuan dengan modus pembaharuan tarif transfer bank. Dua bulan beraksi, kawanan ini mampu menilap setengah miliar rupiah dari rekening para korban.
Polisi meringkus tiga dari enam pelaku penipuan dengan modus pembaharuan tarif transfer bank. Dua bulan beraksi, kawanan ini mampu menilap setengah miliar rupiah dari rekening para korban.
Para pelaku adalah DW (21), RP (29) dan AL (23). DW mengaku komplotannya sengaja menggunakan logo BRI di nomor WhatsApp dengan maksud agar korban percaya. Mereka berpura-pura sebagai pegawai bank negara itu untuk meyakinkan korban.
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Apa ciri khas dari pantun lucu Palembang? Pantun bahasa Palembang sering kali menggunakan bahasa yang khas dan unik untuk daerah tersebut, serta mengandung unsur budaya dan kearifan lokal.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
"Kami telepon secara acak. Ada-ada saja yang langsung percaya begitu mendengar penjelasan soal tarif transfer," ungkap DW di Mapolda Sumsel, Jumat (12/8).
Dikatakan, korban yang terkena penipuan mayoritas yang jarang transaksi ke bank lain. Mereka menyebut ada perubahan tarif transfer dari Rp6.500 per transaksi menjadi Rp150 ribu.
"Saya belajar berbicara seperti operator beneran biar orang percaya saya memang pegawai bank," kata pria lulusan SMA ini.
Para tersangka mengirim link tertentu dan korban harus diisi dengan lengkap tentang data pribadi perbankan. Jika korban menolak, tersangka meyakinkan hal itu adalah prosedur yang harus dilakukan demi kemudahan menikmati layanan BRI.
"Saya pernah beraksi sendirian, waktu itu dapat Rp200 juta. Saya bagi-bagi saja sama teman-teman," kata dia.
Direktur Ditreskrimum Polda Sumsel Kombes Pol M Anwar Reksowidjojo mengatakan, komplotan ini berbeda dengan pelaku penipuan dengan modus serupa. Dari penyelidikan, masih ada sejumlah komplotan lain yang juga berasal dari kawasan Tulung Selapan
"Ini kelompoknya berbeda-beda, masih ada komplotan-komplotan lain, ini terus kami kembangkan," ujarnya.
Selain perbankan, komplotan yang ditangkap juga sering mengatasnamakan operator sejumlah aplikasi transaksi, seperti OVO Point dan lainnya. Karena itu, masyarakat diimbau waspada terhadap aksi penipuan dengan beragam modus.
"Jangan ngeklik yang kita tidak tahu, coba cek nomor yang masuk itu melalui aplikasi Getcontact. Biasanya akan ada saja muncul nama dari korban yang sudah pernah ditipu pakai nomor itu misalnya penipu bank atau lain-lain, bisa diblokir juga, dan tentunya lapor polisi," terangnya.
Diketahui, tiga warga Tulung Selapan, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, ditangkap polisi karena melakukan aksi penipuan perbankan dengan modus pembaharuan transfer. Uang ratusan juta rupiah berhasil mereka tilap.
Para pelaku adalah DW (21), RP (29), dan AL (23). Perbuatan mereka terungkap dari laporan salah seorang korbannya asal Jawa Barat yang mengalami kerugian Rp250 juta.
Kasus ini bermula setelah korban mendapat pesan singkat berisi informasi pembaharuan tarif transaksi aplikasi BRI Mobile pada 6 Juli 2022. Korban keberatan dengan penawaran tersebut sehingga tersangka mengarahkan korban mengisi link yang dikirimkan via pesan.
Di dalam link itu telah tersedia kolom yang ditujukan agar korban menuliskan password, nomor rekening, dan kode OTP. Data itu lalu disadap dan kemudian digunakan tersangka menguras isi rekening korban secara bertahap.
Jika korban ragu, salah satu tersangka menghubungi dengan mengaku karyawan BRI. Selama dua bulan beraksi, mereka memilih korban secara acak dan dilanjutkan pendekatan jika korban jarang bertransaksi dengan bank lain.
Dalam menjalankan aksinya, para tersangka membagi tugas dalam menjalankan aksinya. DW berperan sebagai operator, RP bertugas menyediakan rekening yang bakal menampung isi rekening korban, dan AL mengirim pesan singkat kepada korban.
Baca juga:
Sekongkol dengan Paranormal, Anak di Brasil Tipu Ibu Kandung Rp2 Triliun
Indra Kenz Didakwa Langgar UU ITE serta Lakukan Penipuan dan Pencucian Uang
Indra Kenz Mulai Diadili di PN Tangerang Hari Ini
Rionald Soerjanto Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penipuan PT Asli Rancangan Indonesia
VIDEO: Gus Samsudin Polisikan Pesulap Merah, Jengkel Nama Baiknya Dicemarkan
Ini Rincian Dana Bantuan Boeing Rp68 Miliar yang Diselewengkan ACT