Mengenal Edelweis Rawa, Bunga Langka yang Dirusak Pemotor Trail di Ranca Upas
Usut punya usut, pria tersebut bernama Supriatna atau biasa dipanggil Uprit. Pria yang berprofesi sebagai petani itu geram bukan kepalang.
Beredar di media sosial seorang pria emosional berbicara di depan kamera. Ia menyesalkan aksi rombongan pemotor trail yang berakhir rusuh di Ranca Upas, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Usut punya usut, pria tersebut bernama Supriatna atau biasa dipanggil Uprit. Pria yang berprofesi sebagai petani itu geram bukan kepalang. Mendapati sejumlah tumbuhan bunga edelweis rawa yang sudah ia tanam sekian lama kini hancur berantakan.
-
Apa yang dibantah oleh TNI AD terkait video viral penganiayaan di Bandung? TNI Angkatan Darat (AD) membantah terkait narasi disampaikan pemuda inisial Y terduga pelaku penganiayaan yang mengaku sebagai keponakan dari Mayor Jenderal Rifky Nawawi.
-
Apa yang terjadi pada bocah yang viral di Bandung? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jenderal Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat. Videonya viral setelah seorang pelaku mengaku sebagai keponakan seorang jenderal.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Mengapa konten video Jakarta di masa depan menjadi viral? Karena kreativitasnya, postingan @fahmizan kemudian menjadi viral dan di repost oleh banyak akun di berbagai sosial media.
-
Apa yang diubah dari lagu Halo-Halo Bandung dalam video viral itu? Pada video yang viral itu, judul lagu Halo-Halo Bandung diubah jadi Hello Kuala Lumpur.
"Biar semua paham dan mengerti. Bunga rawa atau edelweis rawa tumbuh di dua negara, termasuk Indonesia, di Indonesia pun hanya ada di rawa Ranca Upas sama Ciharus Kamojang Garut. saya ambil bunga dan saya lestarikan saya perbanyak dengan cara pengembang biakan dari tunas. semoga semua paham kenapa saya marah di acara event trail Ranca Upas," demikian diunggah akun tiktok @mang_uprit_mangprang79 dikutip merdeka.com, Kamis (9/3).
Rupanya di lokasi tersebut usai digelar acara kontes motor trail, Minggu (5/3) lalu. Acara tersebut menyisakan kawasan Ranca Upas luluh lantah.
Manajer Site Kampoeng Cai Raca Upas Argo Wibowo mengatakan, kerusakan area edelweis rawa terjadi karena adanya kesalahpahaman antara pihak penyelenggara event dan peserta.
Persiapan panitia yang tidak matang membuat peserta kebingungan. Mulai dari track lomba yang tidak ditentukan, hingga pengamanan akses bagi warga sekitar juga tidak dipersiapkan panitia.
Youtube Singgasana Kita ©2022 Merdeka.com
Kapolresta Bandung, Kombes Kusworo mengaku sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Bandung untuk mendata kerusakan di kawasan wisata alam termasuk area yang ditanami bunga rawa atau edelweis.
Kemarahan Uprit, petani bunga edelweis rawa bukan tanpa alasan. Edelweis yang sengaja ia tanam dengan rapi termasuk bunga yang cukup langka. Bahkan, hanya tumbuh di dua wilayah Indonesia, yakni Ranca Upas dan Ciharus Kamojang Garut.
Dikutip dari wildsouthflorida.com, bunga edelweis rawa, yang dikenal dengan Yellow Hatpins. Tanaman ini memiliki nama ilmiah Syngonanthus flavidulus. Tanaman ini tidak hanya berfotosintesis melalui daun, tetapi juga melalui akarnya.
Tanaman ini juga tumbuh di Brazil dan dianggap sebagai tanaman Florida. Yellow Hatpins juga ditemukan di Amerika Serikat bagian tenggara dari Carolina Utara hingga Mississippi. Tetapi, Institute for Regional Conservation mengatakan bunga ini langka di Florida Selatan.
Perhutani
Tanaman ini adalah anggota dari kelompok tumbuhan air yang disebut isoetida, yang dapat menyerap karbon dioksida yang dibutuhkan untuk melakukan fotosintesis dari tanah, bukan dari udara.
Tanaman ini biasanya tumbuh di padang rumput basah, rawa-rawa atau daerah yang terkena air. Yellow hatpins atau edelweis rawa berbentuk bulat berwarna kuning keemasan. Tanaman ini memiliki daun yang halus dan ramping.
Secara taksonomi, yellow hatpins adalah anggota dari keluarga tanaman yang disebut pipeworts, yang mempunyai kepala bunga seperti kancing diatas batang panjang seperti pipa, atau disebut scapes dalam istilah botani. Kepala bunga dan scapes tersebut serupa dengan hatpins (jepitan rambut). Kepala bungan yellow hatpins merupakan campuran warna kuning pucat dan mengandung banyak bunga jantan dan betina kecil.
Yellow Hatpins atau Edelweis Rawa biasanya ditemukan di rawa-rawa, di sepanjang tepi kolam dan di hutan pinus basah. Peneliti bernama J.C. Th. Uphof, menulis dalam American Journal of Botany edisi Januari 1927, mengatakan bunga ini mengandalkan penyerbukan sendiri atau angin, yang disebut anemofili untuk menyebarkan material genetik mereka.
Bila anda ingin mengetahui manfaat dari Yellow Hatpins, wildsouthflorida.com menyebutkan bunga ini bukan lah tanaman yang memiliki banyak manfaat bagi manusia. Faktanya, sampai saat ini belum ditemukan apa manfaat dari Yellow Hatpins.
Namun bila kita lihat, tanaman bunga Edelweis Rawa ini menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan yang mengunjungi Ranca Upas.
Reporter Magang: Azizah Paramayu
(mdk/rhm)