Mengenal Smart Green House, Sistem Pertanian Modern Tanpa Kenal Musim
Seiring perkembangan zaman, sistem pertanian di Indonesia semakin maju. Smart green house menjadi salah satu buktinya.
Seiring perkembangan zaman, sistem pertanian di Indonesia semakin maju. Smart green house menjadi salah satu buktinya.
Merdeka.com mendatangi lokasi smart green house di Kota Padang pada acara gelar teknologi pertanian di acara Pekan Nasional (Penas) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) ke-XVI yang digelar di Lanud Sutan Syahrir Kota Padang, Sumatera Barat. Di sana terlihat tumbuhan jenis melon dan sayur-sayuran seperti pakcoy tumbuh dengan subur .
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
-
Apa itu petir? Secara proses, petir merupakan peristiwa pelepasan listrik yang ditimbulkan lantaran ketidakseimbangan badai awan dan permukaan Bumi.
-
Kenapa Petilasan Gilanglipuro penting? Petilasan ini merupakan tempat yang menjadi cikal bakal berdirinya Kerajaan Mataram Islam.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Muhammad Ihsan, Support Manager PT Daya Santosa Rekayasa yang menghadirkan smart green house pada kegiatan ini mengatakan, smart green house adalah sistem pertanian berteknologi yang sudah dilengkapi Internet of Things (IoT). Artinya, melalui IoT ini para petani bisa memantau tanaman mereka dari mana saja tanpa harus datang ke lokasi.
Konsep smart green house diharapkan dapat menghasilkan pertanian presisi dengan pertumbuhan yang lebih cepat dan tanaman bebas dari penyakit.
"Buah yang dihasilkan dengan sistem pertanian smart green house akan berdaya nilai lebih tinggi karena bebas dari pestisida. Selain itu, tingkat kualitas buah juga lebih baik karena sudah dilengkapi dengan teknologi canggih sehingga petani bisa mengatur kelembapan, suhu, nutrisi serta cuaca," tuturnya diwawancarai merdeka.com, Senin (12/6).
Ihsan juga mengatakan, smart green house merupakan salah satu solusi untuk mengatasi krisis iklim karena tidak ada pengaruh musim.
"Smart green house adalah sistem pertanian yang tidak kenal musim. Dengan menggunakan sistem ini, petani bisa menghemat penggunaan air pada tanaman," sebutnya.
Dia menambahkan, perusahaannya bersama Kementerian Pertanian mengharapkan dengan adanya smart green house dapat membuat anak-anak muda tertarik untuk terjun ke dunia pertanian karena para petani tidak perlu lagi berkotor-kotor.
"Kalau dahulu pertanian indentik dengan kotor, tetapi dengan adanya smart green house para petani tidak perlu lagi kotor-kotor," tuturnya.
Dia memaparkan, tidak sembarangan orang yang bisa masuk ke dalam green house. Hal itu bertujuan untuk mengurangi virus dan potensi penyakit tanaman.
"Kalau green house di Penas KTNA ini adalah sistem percontohan sekaligus untuk memberikan edukasi kepada kelompok tani dan kalangan muda, jadi siapa saja boleh masuk, mana tahu ada tertarik juga," sebutnya.
"Tanaman yang bisa ditanam di green house yaitu holtikultura dan tanaman buah-buahan," imbuhnya.
Sementara Managing Director PT Daya Santosa Rekayasa Petrus Andianto mengatakan, tanaman yang cocok untuk berbisnis dengan sistem smart green house pada dataran rendah adalah melon, sementara pada dataran tinggi paprika hingga tomat ceri.
Sejauh ini petani belum banyak menggunakan konsep smart green house karena terkendala biaya. "Kami melihat jarang sekali petani yang berani untuk melakukan investasi. Biaya yang dikeluarkan untuk sistem pertanian smart green house tinggi. Itu yang menjadi problem hingga kini," tuturnya.
Sejauh ini yang costumer mereka adalah petani yang baru pertama kali mencoba dan berhasil. Mereka pun melanjutkan proyek itu.
"Costumer kita sudah tersebar di Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali hingga Medan," tuturnya.
(mdk/yan)