Mengharukan, surat terbuka keluarga sandera ABK Charles ke Jokowi
Keluarga korban sandera tak mampu menahan derai air mata saat membacakan surat terbuka untuk Jokowi.
Keluarga korban sandera ABK TB Charles membuat surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), Jumat (22/7) sore. Mereka meminta presiden segera membebaskan suami dan keluarga mereka. Isak tangis mewarnai pembacaan surat itu.
Tayangan di televisi hari ini yang mengabarkan beberapa dari tujuh kru yang disekap militan Filipina dalam kondisi sakit, menambah kekhawatiran mereka, terkait kondisi kesehatan korban sandera.
"Kami semakin khawatir, di televisi diberitakan ada yang sakit, apalagi mereka sudah lama disandera, sudah 32 hari," kata istri dari korban sandera, Robin Piter, Elona Ramadhani, kepada wartawan di kediamannya, mes karyawan PT Rusianto Bersaudara, Sungai Lais, Samarinda, Jumat (22/7) sore.
"Kenapa pembebasan suami dan keluarga kami yang disandera, perlu waktu lama? Tidak ada jaminan mereka 100 persen dalam keadaan baik," ujar Elona.
"Sudah 32 hari, kami sudah bersabar memberi waktu mereka, pemerintah, untuk bekerja. Dari hari ke hari, kekhawatiran kami bertambah besar, akhirnya kami sepakat membuat surat terbuka, petisi ke Pak Jokowi," ungkap Elona, dibenarkan anggota keluarga lainnya.
Sementara Dian Megawati Ahmad, istri korban sandera Ismail menambahkan, keluarga sepakat meminta pemerintah benar-benar maksimal membebaskan suami dan keluarga yang disandera.
"Yang disandera ada yang sakit, menambah kekhawatiran. Mereka berpindah-pindah, kondisi tertekan. Dari pemerintah, kami belum melihat upaya ril. Tindakan secepatnya, kami memerlukan itu. Bukan sekadar informasi kondisi mereka yang disandera baik."
"Kalau dari perusahaan, apapun yang mereka (pemerintah) perlukan, mereka (PT Rusianto Bersaudara) siap," tambah Dian.
Surat terbuka itu, dibacakan Elona sekitar pukul 16.49 WITA, mewakili keluarga korban sandera. Di sisi kiri dan kanan Elona, ada Dian Megawati Ahmad, istri korban sandera Muhammad Sofyan, Sri Dewi, juga ada adik dari kapten Ferry Arifin, dan Albert, salah seorang ABK TB yang sebelumnya bebas dari sandera.
Berikut isi surat keluarga korban sandera kepada presiden Jokowi:
Assalammualaikum, selamat sore dan salam sejahtera
Kepada Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo, dan Bapak/Ibu yang duduk di pemerintahan. Bapak/Ibu sekalian adalah orang-orang hebat, kaum intelektual, orang-orang yang sudah sangat berpengalaman. Lalu kenapa untuk membebaskan keluarga kami, butuh waktu yang sangat lama? Padahal kita semua menyadari betapa waktu sangat berharga bagi mereka karena setiap detik akan sangat berharga, setiap detik mereka menunggu untuk dibebaskan.
Mungkin bagi Bapak/Ibu yang terhormat, keluarga kami/ABK yang disandera ini, hanya segelintir dari sekian banyak pelaut yang ada di Indonesia, dimana posisi mereka bisa digantikan siapapun. Tapi bagi kami, mereka adalah suami kami, saudara kami, anak kami, ayah dari anak-anak kami, tumpuan hidup kami, harapan kami, masa depan kami, hidup kami dan nyawa kami. Buat kami, mereka tidak akan pernah tergantikan. Hidup mereka sangat berarti buat kami.
Dan kami mendapat update dari salah satu stasiun tv, bahwa salah satu ABK dalam kondisi sakit dan sangat jelas disebutkan namanya. Dan tentu saja ini semua menambah kekhawatiran kami mengenai kondisi kesehatan keluarga kami di sana, dimana tidak ada jaminan 100 persen bahwa mereka dalam kondisi baik.
Maka kami, keluarga ABK TB Charles sekali lagi memohon dengan sangat, perhatian dan tindakan Bapak/Ibu terhormat untuk :
1. Menyegerakan pembebasan keluarga kami yang masih dalam penyanderaan kelompok bersenjata di Filipina
2. Mengedepankan keselamatan dan pembebasan keluarga kami, di atas segala kepentingan-kepentingan yang ada baik kepentingan politik maupun yang lainnya
Mengetahui keluarga ABK
Affrianto (Capt Ferry Arifin), Dian Megawati Ahmad (istri Ismail), Elona Rahmadani (istri Robin Piter), Sri Dewi (istri Muh Sofyan), Krista (anak M Nasir), Dilla (M Mabrur), H Anco (Edy Suryono) dan Kurnia Ginting (perwakilan keluarga korban).
"Ini kami tujukan kepada Bapak Jokowi," sebut Elona kembali menegaskan.