Mengintip uniknya Festival Marching Band Etnik ala Banyuwangi
Selain kostum warna-warni khas marching band, sebagian peserta dalam tiap-tiap regu juga mengenakan pakaian tradisional khas Suku Osing Banyuwangi.
Ada yang menarik dari sebuah festival yang selalu dihadirkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, yakni Festival Drum Band Etnik. Pertunjukan marching band yang mengolaborasikan alat musik drum band modern dengan alat musik dan kesenian tradisional.
Yang membuat menarik, festival ini menyuguhkan penampilan drumband lansia Lalangan asal Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu, Banyuwangi. Meski mayoritas pesertanya adalah petani dan ibu rumah tangga, mereka mampu tampil dengan atraktif. Memainkan alat musik sambil berjoget mengikuti irama yang mereka mainkan. Penonton dibuat terkagum-kagum dengan penampilan dan stamina yang mereka tampilkan.
Tak hanya itu, dalam festival ini sejumlah peserta membawakan sejumlah lagu dengan iringan musik etnik yang dihasilkan dari kolaborasi alat musik drum band (klarinet, sexophone, drum, terompet, dan simbal) dan alat musik tradisional seperti angklung, suling, kendang, dan saron.
Bahkan semakin menarik, kegiatan yang masuk dalam agenda Banyuwangi Festival (B-Fest) ini, kental nuansa etnik. Selain kostum warna-warni khas marching band, sebagian peserta dalam tiap-tiap regu juga mengenakan pakaian tradisional khas Suku Osing Banyuwangi.
Pertunjukan juga semakin berwarna dengan adanya kesenian tradisional seperti barong-barongan pada penampilan peserta. Lagu-lagu yang dibawakan juga beragam mulai lagu nasional dan lagu khas Banyuwangi, seperti Donge Mekar, Ulan Andung-andung, Kali Lo, Tanah Kelahiran juga Lagu Grajagan.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, festival ini menjadi media positif untuk penyaluran bakat dan potensi pelajar, khususnya kepiawaian bermusik.
"Kami terus mendorong agar anak-anak tak hanya piawai di bidang akademik, namun juga mampu mengeksplorasi potensi lain yang mereka miliki. Dalam even ini, kami beri mereka ruang dan panggung untuk mengeksplorasi potensi dan kreativitas dalam memainkan alat musik," kata Anas.
Sebelumnya, festival serupa juga sudah digelar Pemkab Banyuwangi, yakni Festival Pendidikan dan Festival Sastra. Kedua festival ini menjadi etalase bagi segenap potensi pelajar Banyuwangi mulai karya inovasi siswa di bidang teknologi, sampai ajang menyalurkan bakat sastra.
"Kita ingin memajukan kecerdasan akademik anak-anak Banyuwangi berbarengan dengan kecerdasan seni dan sastra agar anak-anak tumbuh dengan jiwa yang kaya," ujarnya.
Baca juga:
Ngopi di kafe ini, bisa sambil belajar nyeduh kopi
Begini cara Pemkab Banyuwangi dekatkan anak muda dengan sastra
Bupati Anas: Pesantren Jadi Penyangga Pembangunan Banyuwangi
Bupati Anas sebut kaum perempuan punya peran vital dalam pembangunan
Puskesmas Using, wujud kearifan lokal di Banyuwangi
Cerita Bupati Anas bedah rumah milik janda tua di Kampung Anyar
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Apa yang diresmikan oleh Bupati Banyuwangi di Desa Balak? Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Reduce Reuse Recycle (TPS 3R) Balak, berkapasitas 84 ton per hari, di Desa Balak, Kecamatan Songgon, Banyuwangi mulai beroperasi, Sabtu (16/9). Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meresmikan TPS yang didukung penuh pemerintah Norwegia tersebut.
-
Di mana Bupati Banyuwangi meninjau langsung Banyuwangi Open Paralayang? Ditemani oleh atlet paralayang nasional Ike Ayu Wulandari, Ipuk terbang menikmati pemandangan tak kurang dari 20 menit. "Pemandangan luar biasa. Keren. Kita bisa melihat hijaunya pegunungan dan hamparan perkebunan. Lebih jauh lagi kita bisa melihat kota Genteng dan sekitarnya. Bahkan, selat Bali," ungkap Ipuk setelah mendarat dengan baik di areal datar di Desa Kalibaru Wetan.
-
Siapa yang menyerahkan insentif tersebut kepada Banyuwangi? Insentif tersebut diserahkan langsung Menteri Keuangan, Sri Mulyani, kepada Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di Jakarta, Senin (6/11).
-
Siapa saja yang hadir mendampingi Presiden Jokowi di Banyuwangi? Hadir mendampingi Presiden, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas, Menteri PUPR Basuki Hadi Muljono, Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono, dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
-
Prestasi apa yang diterima oleh Bupati Banyuwangi? Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menerima tanda kehormatan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha.