Mengunjungi Benteng Anoi Itam, gudang persenjataan Jepang di Sabang
Benteng peninggalan Jepang ini dibangun antara tahun 1942-1945 dan digunakan sebagai tempat berlindung pasukan Jepang. Tentara Jepang mendarat di Pulau Weh (Sabang) pada 12 Maret 1942. Para serdadu Negeri Sakura ini lalu menggali terowongan bawah tanah di sepanjang pantai sebagai benteng pertahanan.
Moment Sail Sabang 2017 dimanfaatkan oleh banyak turis untuk mendatangi tempat-tempat wisata di Sabang. Pulau Rubiah, Tugu Kilometer Nol dan berbagai tempat wisata unik di kota paling ujung barat ini ramai didatangi wisatawan baik lokal maupun asing.
Salah satu tempat yang ramai didatangi wisatawan adalah Benteng Anoi Itam. Lokasinya di kawasan Pantai Anoi Itam, sekitar 12 Km dari pusat Kota Sabang. Benteng yang dibangun Jepang ini terletak di sisi timur Sabang. Benteng ini dulunya adalah tempat penyimpanan senjata bagi armada Jepang.
-
Di mana letak Kota Sabang? Secara administratif, Sabang merupakan salah satu kota di Provinsi Aceh. Letaknya berseberangan dengan bagian Utara Pulau Sumatra. Pulau Weh menjadi pulau terbesar yang berada di Kota Sabang.
-
Kapan bangkai kapal SS Tobol ditemukan? Sebuah kapal tua bekas Perang Dunia 1 ditemukan di lepas pantai timur laut Skotlandia pada Agustus 2024.
-
Kapan kapal Situbondo-Madura ramai penumpang? Ramai Para Santri Pada musim lebaran, biasanya kapal Situbondo-Madura itu ramai pemudik. Mereka biasanya berasal dari kalangan para santri di Madura yang menempuh pendidikan di Jawa Timur.
-
Di mana bangkai kapal SS Tobol ditemukan? Sebuah kapal tua bekas Perang Dunia 1 ditemukan di lepas pantai timur laut Skotlandia pada Agustus 2024.
-
Apa tujuan utama warga suku Papua dalam mengkampanyekan Sail Teluk Cenderawasih di Jakarta? Sail Teluk Cenderawasih (STC) 2023 menjadi ajang perkenalan warisan budaya, promosi wisata dan ekonomi Papua.
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal SS Tobol? Kapal itu terdeteksi saat Scottish Power dan Shell melakukan survei geofisika dan lingkungan untuk rencana pembangunan ladang angin di lepas pantai Aberdeenshire, Skotlandia.
Benteng Anoi Itam di Kota Sabang ©2017 Merdeka.com
Memasuki lokasi Benteng Jepang Anoi Itam, kita akan disuguhi pemandangan bukit dengan anak tangga dan pepohonan yang rindang. Pantai yang indah dan benteng kecil yang berada di bawah kaki bukit membuat elok lokasi wisata bersejarah ini. Di kiri jalan setapak yang dilalui akan ditemukan bungker-bungker kecil.
Benteng peninggalan Jepang ini dibangun antara tahun 1942-1945 dan digunakan sebagai tempat berlindung pasukan Jepang. Tentara Jepang mendarat di Pulau Weh (Sabang) pada 12 Maret 1942. Para serdadu Negeri Sakura ini lalu menggali terowongan bawah tanah di sepanjang pantai sebagai benteng pertahanan. Namun setelah tiga tahun lebih terlibat Perang Dunia II, mereka takluk dari Pasukan Sekutu dan meninggalkan semua wilayah jajahannya.
Benteng Anoi Itam di Kota Sabang ©2017 Merdeka.com
"Di Sabang ini banyak sekali gua Jepang. Konon benteng-benteng yang tersebar di Sabang ini terhubung melalui terowongan yang banyak ditemui di kota Sabang. Tapi terowongan ini sudah ditutup," ujar Syarief, salah satu warga Anoi Itam kepada merdeka.com.
Di Benteng ini terdapat sebuah bangunan dengan menara bidik. Bangunan ini dibuat setengah ke dalam tanah dan hanya menyisakan menara bidik untuk mengintai musuh dari atas bukit. Di benteng ini juga masih terdapat meriam dengan panjang lebih dari 3 meter.
Benteng Anoi Itam di Kota Sabang ©2017 Merdeka.com
"Dulunya meriam ini mengarah ke laut. Benteng ini salah satu benteng pertahanan Jepang di Nusantara," terang Syarief yang menjelaskan sejarah singkat benteng ini kepada pengunjung yang datang.
Pohon 'tongkat komando'
Nah di ujung bangunan benteng terdapat pohon yang sangat langka. Pohon Stigi. Kayu Stigi adalah kayu yang banyak masyarakat kenal sebagai kayu dengan kekuatan magis. Bahkan tidak sedikit masyarakat yang menjulukinya sebagai Raja Kayu bertuah.
Pohon Stigi ©2017 Merdeka.com
"Pohon dilarang ditebang. batang dari kayu ini biasanya dibuat sebagai tongkat komando. Tambah berwibawa katanya kalau pakai tongkat dari kayu ini," ujar Syarief lagi.
Pohon Stigi ©2017 Merdeka.com
Kayu stigi ini mempunyai ciri-ciri keras, kuat dan juga dinamis. Kayu stigi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu stigi laut dan stigi darat. "Nah yang ini Stigi Darat," imbuhnya.
Baca juga:
Sail Sabang, event bahari terbesar sepanjang sejarah RI
Potret kebersamaan nelayan Ujong Ule Krueng memasak kuah Beulanggong
Menyelami indahnya surga bawah laut Pulau Rubiah
Mengintip atraksi budaya adat Melaot di Sabang
Mengunjungi Pulau Rubiah, surga bawah laut di Kota Sabang