Menhan tegaskan 1 kapal selam dari Korsel harus dibangun di RI
Indonesia juga akan mengirim 208 orang dari PT PAL untuk mengenyam pendidikan di Korsel.
Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) bekerja sama untuk membangun kapal selam. Rencananya ada tiga kapal selam yang segera dibangun. Indonesia juga akan mengirim 208 orang dari PT PAL untuk mengenyam pendidikan di Korsel.
Dari ketiga kapal selam tersebut, rencananya ada satu kapal yang akan dibangun di Indonesia. Tetapi, Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro menekankan, PT PAL harus siap sebelum melakukan pembangunan tersebut.
"Kebutuhan kapal selam dan korvet (kapal perusak rusak), akan dibangun di Indonesia. Diperlukan kesiapan PT PAL berdasarkan undang-undang," kata Menhan saat jumpa pers usai sidang ke-10 Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP), di kantor Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Jakarta, Rabu (6/11).
Pembuatan kapal selam yang diserahkan kepada PT PAL, menurut Purnomo, juga terhubung dengan BUMN agar mengetahui mengenai pembangunan ini.
"Kapal kombatan harus terintegrasi dengan BUMN. Kebutuhannya berapa? Apa yang dibutuhkan?" jelasnya.
Mengenai pembangunan kapal selam ini, Menteri BUMN Dahlan Iskan menyetujui ide yang diberikan Kemenhan. Menurutnya, konsep yang dijabarkan jelas karena memaksimalkan industri Indonesia.
"Menhan konsepnya jelas, semaksimal mungkin industri di dalam negeri," ungkapnya di lokasi yang sama.
Rencananya Dahlan akan meminjamkan uang dari bank BUMN sambil menunggu dana dari APBN. Hal ini dilakukan agar proyek pembangunan kapal selam ini segera berjalan.
Dahlan bahkan menyebut pembangunan kapal selam ini penting. Sebab, Indonesia dikelilingi laut dan mudah dilalui kapal-kapal asing.
"Prinsipnya kapal selam ini penting. Karena dua per tiga negara kita adalah laut. Karena itu, hal ini bisa dilalui kapal di atas, di dalam dan udara. Perlu untuk kita jaga pintu masuk dan pintu keluarnya," jelasnya.