Menikah di bulan haji ternyata tak berbeda dengan bulan lainnya
Tidak ada bulan yang tak baik untuk melangsungkan pernikahan.
Beberapa umat Islam menganggap bulan Dzulhijjah atau bulan haji merupakan waktu baik untuk melangsungkan pernikahan. Namun sejumlah ahli mengatakan, semua bulan baik untuk menikah.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang produk halal Amidhan Shaberah mengungkapkan, soal pernikahan, tidak ada bulan yang tak baik untuk melangsungkan pernikahan. Serta tidak ada yang spesial menikah di bulan Islam seperti bulan Dzulhijjah dibandingkan dengan bulan lainnya.
"Soal kapan berlangsungnya pernikahan itu sebenarnya terkait dengan budaya dan tradisi di Indonesia. Kalau anjuran Rosul itu, yang penting harus memenuhi persyaratan untuk meminang gadisnya atau calon istrinya menyetujui pinangan calon suaminya," kata Amidhan saat dihubungi merdeka.com beberapa waktu lalu.
Amidhan menuturkan, daripada menentukan kapan waktu yang baik untuk menikah, lebih diutamakan syarat pernikahan itu sendiri, yaitu dengan yang paling utama tak beda agama. Menurutnya, menikahi seseorang yang kondisi ekonominya terbilang tidak mampu jauh lebih baik daripada menikah dengan seseorang berbeda agama.
"Islam tidak setuju perbedaan agama, MUI juga tidak menyetujuinya. Karena akan menimbulkan problem di kemudian hari. Boleh saja kondisi ekonomi misal tak mampu, tapi semua itu dianggap seyogyanya satu suku tidak terlalu banyak perbedaan. Yang penting tidak beda agama," jelasnya.
Selain Amidhan, salah satu finalis Akademi Sahur Indonesia (AKSI), Ustaz Dhani menjelaskan, untuk pemahaman hari baik menikah di bulan haji itu sendiri terbilang layaknya seperti tradisi. "Ini seperti tradisi. Setelah Lebaran Haji kan waktu lebih senggang, lebih santai, jadi lebih memungkinkan untuk mengadakan acara. Intinya semua bulan itu baik untuk menikah. Tak ada yang spesial," jelasnya.
Dhani menjelaskan, untuk kemungkinan waktu yang spesial itu, bisa dikatakan bukan dalam takaran suatu bulan, melainkan hari, yaitu hari Jumat.
"Para nabi itu mereka menikah hari Jumat. Jadi dikatakan bukan suatu bulan itu istimewa, namun yang istimewa itu hari jumat. Ya dasarnya karena hari jumat masyarakat melaksanakan sholat jumat, para nabi pun menikah di hari jumat. Namun kembali lagi, yang penting dalam agama untuk pernikahan itu jika memenuhi syarat. Karena nikah itu perbuatan baik, maka harus disegerakan," tutupnya.