Menkes Izinkan Tegal Lakukan PSBB, Ganjar Minta Pemkot Laporkan Kesiapan
Menkes Terawan menjelaskan alasannya memberi izin PSBB untuk wilayah Tegal. "PSBB di Tegal perlu diterapkan mengingat peningkatan kasus dan penyebaran virus meningkat signifikan," kata Terawan.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto juga menyetujui kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Tegal. Tegal menjadi daerah pertama penerapan PSBB di wilayah Jawa Tengah.
Keputusan tersebut telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/258/2020 tertanggal 17 April 2020.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Apa yang viral di Ponorogo? Viral Trotoar di Ponorogo Ini Ternyata Nisan Makam Tokoh Penting Belanda, Ini Sosoknya Kematiannya pun sempat jadi bahan pemberitaan di masanya. Namun sayang jirat makamnya justru jadi trotoar di Ponorogo Jalan Batoro Katong di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mendadak viral.
-
Siapa saja yang rentan terinfeksi TBC? Berikut ini adalah kelompok-kelompok yang rentan terinfeksi TBC: Orang dengan Imunitas Tubuh Rendah: Sistem kekebalan tubuh yang lemah membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi TBC. Ini termasuk orang dengan HIV/AIDS, pengidap kanker yang menjalani kemoterapi, penderita diabetes, dan mereka yang mengalami malnutrisi.Anak-anak: Sistem imun anak-anak, terutama yang berusia di bawah 5 tahun, belum sepenuhnya berkembang. Ini membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi TBC. Lansia: Dengan bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh menjadi kurang efektif, sehingga orang lanjut usia memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terinfeksi TBC.Perokok Aktif dan Pasif: Merokok dapat merusak paru-paru dan memengaruhi sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko terkena TBC. Perokok pasif, terutama anak-anak yang tinggal dengan perokok, juga berisiko. Orang yang Tinggal atau Bekerja di Lingkungan Berisiko Tinggi: Ini termasuk penjara, rumah sakit, tempat penampungan tunawisma, dan fasilitas perawatan jangka panjang, di mana penularan TBC lebih mungkin terjadi.Orang yang Memiliki Kontak Dekat dengan Penderita TBC: Tinggal serumah atau memiliki kontak dekat dengan seseorang yang terinfeksi TBC meningkatkan risiko penularan.Pengguna Narkoba: Penggunaan narkoba, terutama melalui injeksi, dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko infeksi TBC. Pekerja Kesehatan: Mereka yang bekerja di sektor kesehatan sering berinteraksi dengan pasien TBC, sehingga memiliki risiko lebih tinggi untuk terpapar.Penduduk atau Pendatang dari Area dengan Prevalensi TBC Tinggi: Orang-orang yang tinggal atau berasal dari negara dengan tingkat penularan TBC yang tinggi juga berisiko.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
"Sudah (diizinkan)," kata Juru bicara pemerintah untuk penanganan Corona Covid-19 Achmad Yurianto, kepada Liputan6.com, Jumat (17/4).
Melalui laman sehatnegeriku.kemkes.go.id, Menkes Terawan menjelaskan alasannya memberi izin PSBB untuk wilayah Tegal.
"PSBB di Tegal perlu diterapkan mengingat peningkatan kasus dan penyebaran virus meningkat signifikan," kata Terawan.
Kemenkes meminta pemerintah Kota Tegal wajib melaksanakan PSBB dan secara konsisten mendorong serta mensosialisasikan pola hidup bersih dan sehat kepada masyarakat.
PSBB tersebut dilaksanakan selama masa inkubasi terpanjang dan dapat diperpanjang jika masih terdapat bukti penyebaran.
Ganjar Minta Pemkot Laporkan Kesiapan
Terpisah, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta Pemerintah Kota Tegal melaporkan kesiapan logistik, transportasi, sosial ekonomi sampai keamanan setelah keluarnya Keputusan Menteri Kesehatan mengenai penetapan status Pembatasan Sosial Berskala Besar atau (PSBB) di wilayah setempat.
"Tolong saya berikan laporan persiapan-persiapannya untuk logistik, transportasi, sosial ekonomi sampai keamanannya. Kalau itu sudah disampaikan mudah-mudahan semua bisa belajar dari sana," katanya di Semarang. Demikian dikutip dari Antara, Jumat (17/4).
Ganjar mengungkapkan dirinya mewanti-wanti agar persoalan data tersebut dilengkapi Pemkot Tegal saat ingin menerapkan PSBB.
"Sekarang ditindaklanjuti dan kini sudah dilengkapi datanya, tadi juga ada lampirannya berkaitan apa yang akan dilakukan. Sekarang saya minta rencana aksi terkait hal yang saya sebutkan itu," ujarnya.
Selain telah berkomunikasi dengan Pemkot Tegal, Ganjar juga menanyakan apakah sudah menerima surat keputusan dari Kemenkes terkait penerapan PSBB tersebut dan menanyakan kesiapannya menghadapi PSBB kepada Wakil Wali Kota Tegal.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
(mdk/lia)