Menkes Sebut Jokowi Minta Ekstra Waspada Hadapi Libur Natal dan Tahun Baru
Menurut Budi, Jokowi juga menyinggung lima provinsi yang mulai mengalami kenaikan kasus Covid-19. Lima provinsi tersebut berada di Pulau Jawa.
Presiden Joko Widodo melakukan rapat terbatas (ratas) untuk mengevaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Indonesia. Dalam rapat, Kepala Negara meminta jajarannya ekstra waspada menghadapi libur Natal dan Tahun Baru. Hal ini disampaikan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan konferensi pers seusai ratas.
"Tadi di ratas bapak presiden menyampaikan bahwa memang alhamdulillah kasus sudah menurun. Tapi kita harus ekstra waspada terutama menghadapi Nataru. Jangan sampai terjadi lonjakan berikutnya," kata Budi, Senin (15/11).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Siapa yang meminta tanda tangan Presiden Jokowi? Pasangan artis Vino G Bastian dan Marsha Timothy kerap disebut sebagai orang tua idaman. Pasalnya demi impian sang anak, Jizzy Pearl Bastian, pasangan orang tua ini rela melakukan segala cara.
-
Kenapa Jokowi meninjau Gudang Beras Bulog? Kepala Negara mengaku, hal itu harus dilakukan demi memastikan ketersediaan beras jelang momentum hari raya Lebaran yang sisa sepekan lagi.
Menurut Budi, Jokowi juga menyinggung lima provinsi yang mulai mengalami kenaikan kasus Covid-19. Lima provinsi tersebut berada di Pulau Jawa.
"Bapak presiden juga menekankan lima provinsi yang jumlah kasusnya sekarang mulai melandai dan ada beberapa indikasi mulai ada kenaikan itu harus dimonitor secara ketat," ujarnya.
Sebelumnya, Budi mengatakan ada tiga langkah yang bisa dilakukan untuk mengendalikan pandemi Covid-19. Pertama, menerapkan protokol kesehatan menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Kedua, menerapkan surveilans 3T yaitu testing (pemeriksaan), tracing (penelusuran) dan treatment (perawatan). Ketiga, vaksinasi Covid-19.
"Langkah tadi sangat diperlukan agar kita bisa melampaui potensi lonjakan di liburan Natal dan Tahun Baru dan liburan Lebaran nanti," ucapnya.
Sementara Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan Indonesia belum pernah melewati libur panjang tanpa kenaikan kasus Covid-19. Hal ini berkaca pada pengalaman tiga kali libur panjang sejak 2020.
"Indonesia belum pernah berhasil melewati periode tersebut tanpa kenaikan kasus," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (11/11).
Tiga kali libur panjang tersebut yakni Idulfitri 2020, Maulid Nabi dan Natal 2020, serta Idulfitri 2021. Libur Idulfitri 2020, kata Wiku, memicu peningkatan kasus Covid-19 harian antara 413 hingga 559 atau sebesar 68 persen sampai 93 persen.
Libur Idulfitri 2020 juga menyebabkan kenaikan kasus mingguan mulai 2.889 hingga 3.917. Sementara libur Maulid Nabi dan Natal 2020 mengakibatkan kasus Covid-19 harian naik 1.157 hingga 5.477 atau sebesar 37 persen sampai 95 persen.
"Untuk data mingguan, penambahan kasus baru berkisar antara 8.096 hingga 38.340," sambungnya.
Sedangkan libur Idulfitri 2021 memicu peningkatan kasus Covid-19 harian sebanyak 1.972 hingga 46.297 atau 53 persen sampai 1.237 persen. Situasi ini menunjukkan, kenaikan kasus harian usai libur Idulfitri 2021 mencapai lebih dari 12 kali lipat. Selain kasus harian, kasus mingguan juga meningkat mulai 13.931 hingga 324.207.
Wiku menyebut, ada empat penyebab libur panjang selalu memicu peningkatan kasus Covid-19. Pertama, mobilitas penduduk meningkat, namun tidak diikuti dengan testing. Padahal, testing sangat penting untuk mencegah masyarakat membawa virus ke tempat tujuan.
Kedua, masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan selama masa liburan. Ketiga, meningkatnya aktivitas berkumpul, makan bersama, maupun acara keagamaan.
"Keempat, peningkatan aktivitas di pusat belanja, tempat rekreasi, dan fasilitas publik lainnya yang tidak disertai dengan penerapan dan pengawasan protokol kesehatan," jelasnya.
Baca juga:
RI Sudah Ada Sub Varian Delta, Menkes Yakin Bisa Lawan Varian AY.4.2
Menkes Klaim Indonesia Masih Punya Stok 60 Juta Dosis Vaksin Covid-19
Menkes Sebut Jokowi Soroti Vaksin Kedaluwarsa di NTT Hingga Jateng
Jokowi Minta Menkes & Mendikbudristek Tindak Sekolah saat Muncul Klaster Tatap Muka
Menkes: Kasus Covid-19 Naik Sepekan Terakhir Karena Sekolah dan Lansia