Menkes Sebut Omicron BA.4 dan BA.5 Tiga Kali Lebih Efektif Tembus Vaksin Covid-19
Varian BA.4 dan BA.5 itu lebih efektif menembus kekebalan vaksinasi dibanding varian Omicron BA.1.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 bisa menembus kekebalan vaksinasi. Varian itu lebih efektif menembus kekebalan vaksinasi dibanding varian Omicron BA.1.
"Jadi bisa menembus vaksinasi dua sampai tiga kali lipat lebih efektif untuk menembus vaksinasi dibandingkan varian Omicron yang BA.1," kata Budi saat jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (18/7).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Bagaimana Echovirus 11 bisa menyebar? Sebagian besar echovirus menyebar melalui kontak dengan kotoran. Bayi baru lahir bisa mendapatkan virus selama kelahiran dari ibu mereka. Virus mungkin tidak menimbulkan gejala apa pun pada saluran pencernaan, tetapi dapat menyebabkan infeksi berbahaya pada seseorang dengan sistem kekebalan yang lemah atau yang kekebalannya kurang berkembang.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Di mana virus Oropouche biasanya ditemukan? Virus Oropouche (OROV) adalah anggota keluarga Peribunyaviridae, yang menyebabkan penyakit demam Oropouche pada manusia. Virus ini terutama ditemukan di Amerika Selatan dan Tengah.
"Sehingga kemungkinan masyarakat untuk terkena terinfeksi lebih tinggi walaupun yang bersangkutan sudah divaksinasi," sambungnya.
Budi menjelaskan, tingkat perawatan rumah sakit dan fatalitas akibat varian BA.4 dan BA.5 masih tetap tinggi. Maka, ia menyarankan masyarakat buru-buru melakukan vaksinasi booster.
"Kita sampaikan ke bapak presiden proteksi untuk masuk ke rumah sakit hospitality dan fatalitynya masih tetap tinggi, sehingga disarankan masyarakat tetap cepat cepat saja di booster," kata dia.
"Karena walaupun ada kemungkinan terkena tapi booster itu mampu melindungi kita untuk tidak masuk rumah sakit dan kalau pun masuk rumah sakit tingkat fatalitasnya akan sangat rendah," jelas Budi.
BA.4 dan BA.5 Masuk RI sejak Awal Juni 2022
Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 masuk ke Indonesia sejak 6 Juni 2022. Setelah subvarian ini masuk, kasus Covid-19 meningkat. Dalam sepekan terakhir, kasus Covid-19 telah naik lebih dari 1.000 kasus.
Sejumlah pakar menilai, Indonesia sudah memasuki gelombang keempat pandemi Covid-19 dampak subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Budi Gunadi Sadikin memperkirakan puncak gelombang keempat terjadi pada akhir Juli 2022. Puncak gelombang ini diprediksi hanya sepertiga dari Delta dan Omicron.
"Jadi kita amati di Afrika Selatan sebagai negara pertama yang BA.4 BA.5 masuk, puncaknya itu sepertiga dari puncaknya Omicron atau Delta sebelumnya," kata Budi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/6).
Budi menyebut, pada puncak gelombang Omicron, penambahan kasus positif harian mencapai 60.000. Pada gelombang BA.4 dan BA.5, peningkatan kasus harian diperkirakan hanya 20.000.
"Kira-kira nanti estimasi berdasarkan data di Afrika Selatan, mungkin puncaknya kita di 20.000 per hari," ucap Budi.
Mantan Wamen BUMN ini mengatakan, BA.4 dan BA.5 cepat menular. Namun, fatalitasnya jauh lebih rendah dibandingkan Delta dan Omicron.
"Mungkin (fatalitasnya) seperduabelas atau sepersepuluh dari Delta dan Omicron," imbuhnya.
Budi menegaskan kenaikan kasus Covid-19 nasional saat ini bukan disebabkan mudik Lebaran Idulfitri 2022. Menurut Budi, kondisi yang terjadi di Indonesia saat ini sama seperti negara lain. Bila muncul varian baru, maka kasus Covid-19 meningkat.
(mdk/gil)