Menkes Ungkap Penyebab Laju Vaksinasi Covid-19 Menurun 3 Minggu Terakhir
Dia pun meminta masyarakat untuk tidak ragu dengan vaksin yang ada saat ini. Budi memastikan, vaksin yang diberikan kepada masyarakat terjamin aman, bermutu dan berkhasiat.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, laju vaksinasi Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan dalam tiga minggu terakhir. Dia mengatakan, hal ini disebabkan karena masyarakat takut menggunakan vaksin yang tersedia saat ini.
"Dalam 3 minggu terakhir, laju vaksinasi mengalami penurunan. Hal ini salah satunya disebabkan adanya ketakutan masyarakat menggunakan vaksin yang tersedia terutama vaksin dengan platform mRNA," katanya dikutip dari siaran pers, Sabtu (27/11).
-
Apa itu Vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah. Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
-
Kenapa vaksin Herpes Zoster penting? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Dia pun meminta masyarakat untuk tidak ragu dengan vaksin yang ada saat ini. Budi memastikan, vaksin yang diberikan kepada masyarakat terjamin aman, bermutu dan berkhasiat.
"Tidak perlu ragu dengan vaksin yang ada. Tidak perlu memilih merek vaksin, gunakan vaksin yang tersedia terlebih dulu saat ini," ungkapnya.
"Tidak usah khawatir vaksin ini terbukti aman, jangan sampai apa yang terjadi di Eropa terjadi di Indonesia," sambung Budi.
Dia meminta kepala daerah untuk menegakkan protokol kesehatan 5M dan menggenjot cakupan vaksinasi Covid-19. Hal ini agar masyarakat terhindar dari penyebaran virus corona.
"Terutama pada kelompok-kelompok yang rentan terpapar Covid-19," ujarnya.
Sebagai informasi, pemerintah telah menyuntikkan 231,8 juta dosis vaksin Covid-19 per 26 November 2021. Rinciannya, 137,5 juta orang menerima dosis pertama, 93,1 juta orang telah mendapatkan dosis kedua, dan 1,2 juta tenaga kesehatan sudah menerima vaksin dosis ketiga (booster).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menekankan capaian target 70 persen vaksinasi Covid-19 harus tercapai di akhir tahun. Untuk itu, Jokowi memerintahkan jajarannya proaktif dan jemput bola agar target vaksinasi tercapai di akhir 2021.
"Mengenai vaksinasi, betul-betul agar target yang telah kita berikan, (yaitu) 70 persen di akhir tahun, betul-betul bisa tercapai. Saya minta proaktif, jemput bola, dan juga datangi masyarakat," jelas Jokowi saat memimpin rapat terbatas Evaluasi PPKM di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin 22 November 2021.
Dia pun meminta agar TNI dan Polri ikut membantu program percepatan vaksinasi nasional, khususnya untuk masyarakat lanjut usia (lansia). Jokowi ingin program vaksinasi door to door yang dilakukan Badan Intelijen Negara semakin digencarkan.
"Kita harapkan, terutama untuk pemerintah daerah yang masih rendah (tingkat) vaksinasinya, agar diberikan bantuan secara khusus," katanya.
Reporter: Lisza Egeham/Liputan6.com
(mdk/fik)